Sementarabukti penerimaan kas untuk piutang dan nota debetkredit untuk barang yang diterima kembali dicatat di sisi kredit akun debitor yang bersangkutan. Apabila tidak terjadi kesalahan pencatatan baik dalam buku jurnal maupun dalam buku besar pembantu piutang, total saldo akun-akun debitor dalam buku pembantu piutang harus sama dengan saldo Itulahperbedaan debit dan kredit dalam akun aset. Beban. Beban atau istilahnya adalah expense bisa diartikan sebagai pembelanjaan yang harus dilakukan agar usaha atau bisnis tetap bisa berjalan. Untuk beban ini juga ikut bertambah jika didebitkan dan akan berkurang jika dikreditkan. Itulah perbedaan debit dan kredit dari sisi akun beban. Siklusakuntansi adalah tahapan kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Siklus akuntansi terdiri dari: 1. Tahap Pencatatan. a. Pembuatan dan penerimaan bukti transaksi. b. Pencatatan dalam jurnal. c. Posting ke buku besar. Adapunsalah satu akun yang paling sering dirujuk dalam buku besar adalah akun kas yang merinci berapa banyak uang tunai yang tersedia. Tahap 4 (dari 10): Menyusun Neraca Saldo. Setelah melakukan posting buku besar, langkah selanjutnya adalah pembuatan neraca saldo atau sering disebut dengan istilah trial balance. Pencatatandi sisi debet akun buku besar dilakukan apabila terjadi? Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan mempermudah dalam proses posting dari jurnal ke buku besar terlebih dahulu harus dibuat? Langkah setelah mencatat transaksi dalam jurnal adalah? Memasukkan data transaksi kedalam jurnal disebut apa? Namaakun diletakkan di atas dan dituliskan di tengah-tengah.Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal transaksi terjadi, sedangkan kolom keterangan digunakan untuk mencatat keterangan yang berhubungan dengan transaksi yang dicatat.Penggunaan kolom F, berkaitan dengan penggunaan buku jurnal, diisi dengan halaman jurnal, pada saat melakukan posting ke buku besar atas pencatatan transaksi Perkiraanutang dan modal berada di sisi kredit bila bertambah dan di sisi debit bila berkurang; c. Perkiraan beban berada di sisi debit bila bertambah dan di sisi kredit bila berkurang; d. Perkiraan pendapatan berada di sisi kredit bila bertambah dan di sisi debit bila berkurang. Cara Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar 1. Nim: 2013110003. Tugas : Pengantar Akuntansi (4) 1. Halaman 157 .Pertanyaan. 11. Yang dimaksud dengan jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasakan urut waktu terjadinya)dengan menunjukkan akun yang harus dodebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Manfaat pemakaian jurnal : LDpvrk. Cara Mengatasi Neraca Saldo Tidak Seimbang Balance Neraca adalah salah satu jenis laporan keuangan yang wajib dibuat oleh pengusaha ataupun entitas bisnis. Apakah neraca saldo harus balance, dan jika tidak seimbang apa yang harus Anda lakukan? Seperti yang kita tahu, neraca saldo harus seimbang balance , di mana saldo akun pada sisi debit aktiva jumlahnya harus sama dengan saldo akun di sisi kredit pasiva . Jika neraca saldo tidak balance, artinya terdapat kesalahan pencatatan. Perlu diingat juga, neraca yang balance belum tentu benar tetapi neraca yang benar pasti seimbang. Tidak seimbangnya saldo neraca biasanya disebabkan karena adanya kesalahan. Berikut ini merupakan beberapa kesalahan yang mungkin terjadi Saldo awal sudah tidak seimbang Saldo awal menjadi hal penting penyebab seimbang atau tidaknya neraca saldo. Jika dari awal saja saldonya sudah salah, maka bisa di pastikan neraca saldo tidak bisa seimbang. Maka dari itu, perlu dilakukan pengecekan jumlah saldo awal. Cara mengeceknya cukup mudah, yaitu dengan menjumlahkan seluruh aset yang dimiliki kemudian di bandingkan dengan semua jumlah kewajiban ditambah modal, jika hasilnya sudah seimbang maka Anda bisa melanjutkannya. Kesalahan menyusun neraca saldo Kesalahan yang dimaksud di sini seperti salah dalam menjumlahkan saldo, salah menulis angka, atau salah mencatat akun di debit dan kredit tertukar. Mungkin juga Anda melakukan kesalahan dalam mengklasifikasikan akun. Contohnya Anda memasukkan kas dibagian kewajiban, padahal harusnya kas adalah masuk ke dalam klasifikasi aset. Solusinya adalah dengan lebih teliti dalam penulisan nominal transaksi, jika perlu cek kembali agar yakin kalau semuanya sudah benar. Salah menjumlahkan Tipe kesalahan selanjutnya adalah salah dalam menghitung perkiraan. Sebelum membuat neraca saldo yang tetap, benar, dan fix, maka jumlah yang ada di neraca adalah jumlah perkiraan. Hal ini karena biasanya masih ada penyesuaian yang dilakukan oleh perusahaan. Neraca saldo yang tidak seimbang biasanya juga terjadi karena sudah salah dalam menghitung perkiraan. Ketika Anda merasa dalam penulisan dan posting sudah benar tetapi masih saja tidak seimbang balance, maka Anda bisa mencoba untuk menjumlahkan lagi dengan lebih teliti, biasanya ada yang tertinggal atau salah dalam menuliskan angkanya. Salah dalam pencatatan jurnal Neraca saldo tidak seimbang dapat disebabkan karena salah dalam melakukan pencatatan jurnal. Contohnya Anda mencatat jumlah pada debit sebesar dan kreditnya sebesar maka akan terjadi selisih yang bisa menyebabkan neraca saldo tidak seimbang. Cara mengatasinya adalah dengan mengecek kembali setiap penulisan bilangan. Baca Juga Contoh Jurnal Umum Beserta Tahapan Pembuatannya Salah posting pada buku besar Kesalahan yang mungkin dan sering terjadi jika saldo neraca tidak seimbang yakni salah saat mem-posting akun di buku besar. Misalnya, seharusnya akun tersebut masuk ke dalam kelompok akun aktiva di buku besar tetapi saat posting dimasukan ke dalam kelompok pasiva misal piutang ke utang, atau sebaliknya. Kesalahan ini bisa diatasi dengan mencocokkan kembali setiap transaksi yang terjadi setelah ditulis pada buku besar. Cara Meninjau Neraca Saldo yang Tidak Balance Setelah Anda mengetahui alasan kenapa neraca saldo tidak seimbang atau balance maka Anda perlu dan harus segera melakukan peninjauan. Sebab, jika Anda tidak langsung meninjaunya dan membetulkannya, akan berdampak terhadap laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Proses akuntansi akan terganggu sampai kesalahan ditemukan dan Anda membuat penyesuaian ataupun koreksi atas kesalahan tersebut. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kesalahan pada neraca saldo yang menyebabkan tidak balance, adapun caranya adalah sebagai berikut Jika terjadi kesalahan adalah jumlahnya satuan seperti atau maka Anda harus menghitung dan mengecek kembali pada bagian debit kredit. Jika terjadi kesalahan pada bagian debit atau kredit, maka carilah selisih antara debit kemudian dibagi menjadi dua, cek pada neraca saldo dan temukan transaksi yang sama dengan setengah dari selisih hasil bagi dua tadi. Jika nilai saldo bisa dibagi menjadi sembilan, maka lakukan pengecekan pada neraca saldo apakah ada salah dalam penulisan pada buku besar. Kesalahan yang sering ditemui biasanya adalah penulisan ditulis Jika selisih tidak bisa dibagi sembilan atau dibagi dua, maka cek kembali pada buku besar dan bukti transaksi apakah ada salah penulisan atau tidak. Bandingkan nama akun yang ada di neraca saldo dan buku besar, pastikan juga bahwa semua akun yang ada di buku besar sudah semua masuk dalam neraca saldo dengan benar. Pastikan hasil penjumlahan saldo debit dan kredit dan selisihnya pada setiap akun buku besar. Jadi setelah membaca tulisan diatas, terjawab sudah pertanyaan apakah neraca saldo harus balance. Baca juga 8 Kesalahan Dasar Akuntansi dan Keuangan Bisnis Pencegahan Agar Neraca Saldo Seimbang Melakukan proses akuntansi terutama pencatatan memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Salah sedikit saja maka akan berpengaruh terhadap langkah-langkah selanjutnya. Melakukan analisis akun atas transaksi, memeriksa posting-an, dan memastikan angka yang benar dapat mengurangi terjadinya kesalahan. Agar neraca menjadi seimbang yang harus dilakukan adalah melakukan beberapa langkah pencegahan. Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan yaitu dengan beberapa cara di bawah ini Melakukan analisa yang lebih teliti terhadap elemen-elemen yang berpengaruh dalam proses transaksi seperti aktiva, utang, biaya, pendapatan, dan modal. Melakukan analisis terhadap elemen-elemen yang terkait, apakah transaksi tersebut bisa menambah atau mengurangi pada elemen tersebut. Melakukan analisis pada bagian debit dan kredit yang sudah dilakukan, apakah ada tambahan elemen tertentu yang harus di masukan pada sisi debit ataupun kredit. Melakukan perbandingan antara angka-angka yang sudah di-posting dengan angka-angka pada bukti pembayaran, rekening, dan sejenisnya. Menguji ulang semua kesamaan antara bagian debit dan kredit dengan keseluruhan catatan yang ada pada jurnal. Menuliskan secara urut sesuai dengan nomor rekening. Menuliskan secara urut berdasarkan tanggal terjadinya transaksi terjadi. Melakukan cek pada penulisan angka khususnya pada tanda titik dan koma. Atasi Neraca Saldo Tidak Balance dengan Bantuan Software Akuntansi Mekari Jurnal Menghitung neraca saldo agar seimbang tidaklah mudah, apalagi jika transaksi yang terjadi dalam setiap bulannya jumlahnya ribuan, maka Anda akan kesulitan untuk menghitungnya. Mekari Jurnal adalah salah satu software akuntansi online terbaik di Indonesia yang bisa membantu Anda dalam membuat neraca saldo dengan mudah dengan hasil yang akurat dan dapat tersaji secara realtime. Anda hanya perlu memasukkan seluruh pencatatan transaksi keuangan ke dalam sistem, dan Jurnal akan mengolahnya dari neraca lajur menjadi neraca saldo dan laporan keuangan lainnya sesuai dengan kebutuhan Anda. Daftar sekarang juga dan temukan fitur-fitur Mekari Jurnal menarik lainnya untuk Anda dengan klik tombol di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Apakah neraca saldo harus balance? Tentu saja iya. Jika terjadi kesalahan yang menyebabgkan neraca saldo tidak seimbang, maka Anda bisa meninjau kembali dengan cara di atas. Dengan membaca penjelasan di atas, semoga Anda dapat menjawab pertanyaan berikut ini Agar neraca menjadi seimbang yang harus dilakukan adalah? Neraca saldo tidak akan seimbang jika terjadi hal apa? Jelaskan apa yang harus dilakukan apabila mengisi rekening pendapatan yang berbeda? Saldo debit dalam akun manakah yang menunjukkan kemungkinan terjadi kesalahan? Mudah-mudahan informasi di atas membantu. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi. Dalam akuntansi, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah debet dan kredit. Umumnya kolom kredit akan mencatat segala pengeluaran biaya dan juga penerimaan pendapatan. Pencatatan di sisi debet akun buku besar dilakukan apabila terjadi penambahan terhadap aset, pengurangan terhadap liabilitas, dan juga pengurangan terhadap ekuitas. Mari baca artikel ini untuk mengetahui lebih rinci seputar debet dan bagaimana pencatatannya pada jurnal. Apa itu Pencatatan di Sisi Debet? Kata debet berasal dari bahasa latin debere yang memiliki arti “untuk memiliki kewajiban” atau “mengutang”. Pada saat pencatatan dilakukan di sisi debet artinya, ada peningkatan terhadap aset serta terjadi pengurangan terhadap liabilitas dan ekuitas. Akun debet biasanya berada disebelah kiri dan penambahan aset yang dimaksud dapat berupa penambahan uang, alat, hingga barang tidak berwujud seperti sewa dan piutang. Umumnya dalam sisi debet, kolom kas pada jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi kecuali pelunasan hutang karena pelunasan hutang merupakan bagian dari pengeluaran kas. Apa itu Ekuitas? Dikutip dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 21 ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Menurut Bachtiar dan Nurfadila, ekuitas adalah salah satu sumber dana perusahaan yang berasal dari pemegang saham atau pemilik perusahaan dan laba usaha yang diperoleh perusahaan. Apa itu Liabilitas? Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 57 bagian 1 liabilitas adalah kewajiban entitas sekarang, muncul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomik. Kenapa Harus Menggunakan Pencatatan Debet? Pencatatan di sisi debet dan kredit umumnya dikenal dengan istilah double entry. Keuntungan daripada pencatatan menggunakan debet dan kredit ini adalah perhitungannya akurat karena menunjukkan semua saldo akun. Selain itu posisi keuangan perusahaan dapat dilihat dan diakses dengan lebih cepat apabila pengerjaan jurnal menggunakan double entry post dan juga meminimalisir terjadinya kesalahan pencatatan. Bagaimana Cara Menggunakan Pencatatan di sisi Debet? Dalam pembukuan, pencatatan di sisi debet dilakukan ketika terjadinya peningkatan terhadap kas, inventaris, pabrik dan mesin, tanah dan bangunan, dan lain sebagainya. Apabila terdapat transaksi-transaksi yang menambah aset daripada sebuah perusahaan, maka transaksi tersebut akan dicatat pada sisi debet dalam jurnal pembukuan. Apa Saja yang Masuk pada Pencatatan di sisi Debet? Seperti telah dijelaskan di awal artikel, pencatatan di sisi debet terjadi ketika Terjadi Penambahan Aset Menurut Gill 20069, aktiva atau aset adalah uang tunai, barang dagangan, tanah, bagunan/gedung, dan peralatan atau sejenisnya yang bernilai dan dimiliki oleh perusahaan. Menurut Supriyati 201644 aset dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu Aset Berwujud Tangible Aset Merupakan aset yang digunakan dalam jangka waktu lama dan bentuk fisiknya memberikan kegunaan dari aset tersebut. Contoh aset berwujud seperti mobil, gedung, tanah, dan lain sebagainya. Aset Tidak Berwujud Intangible Aset Yaitu jenis aset yang digunakan bukan karena fisiknya, tetapi karena kepemilikan atas aset tersebut sehingga kita memiliki hak untuk melakukan sesuatu. Contoh aset tidak berwujud adalah hak cipta, merek dagang, royalti, dan lain sebagainya. Terjadi Pengurangan Liabilitas Liabilitas atau kewajiban utang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor Munawir, 201018 Liabilitas sendiri terbagi menjadi Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang bisnis perkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari satu tahun. Contohnya adalah hutang pinjaman dan hutang hipotek. Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek juga dikenal dengan liabilitas lancar merupakan kewajiban yang diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu satu tahun. Contohnya adalah hutang pajak penjualan dan hutang pajak gaji. Terjadi Pengurangan Ekuitas Teori Fraser dan Ormitson yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. 2004 mendefinisikan ekuitas/modal pemegang saham adalah sisa aktiva aset dikurangi dengan kewajiban liabilitas. Setelah mengetahui apa saja yang masuk pada pencatatan di sisi debet, dapat disimpulkan bahwa akun yang dicatat pada sisi debit jika bertambah adalah kas, prive, perlengkapan, dan piutang dagang. Sedangkan akun yang dicatat pada kolom kredit jika bertambah adalah modal, pendapatan, akumulasi penyusutan, cadangan kerugian piutang, dan kewajiban. Mempermudah Catat-Mencatat dengan Ginee Jika Anda punya kesulitan dalam melakukan pencatatan hasil penjualan toko online Anda, coba Ginee, yuk. Dengan Ginee, Anda bisa mengatur laporan keuangan karena ada fitur laporan keuangan yang akan mempermudah pencatatan tiap transaksi yang terjadi dalam bisnis Anda. Mau kelola semua toko online yang terdaftar di marketplace juga bisa pakai Ginee. Cuma satu klik saja, semuanya bisa beres! Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online AndaUpdate secara otomatis pesanan dan stokMengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudahMemproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistemMengelola penjualan dengan sistem manajemen digitalMembership dan database pelanggan secara menyeluruhPrediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di GineeMemantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE! Skip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis Buku Besar Akuntansi Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya Home » Buku Besar Akuntansi Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya Buku Besar Akuntansi Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya Pembuatan buku besar merupakan suatu hal penting dalam proses akuntansi. Sebelum membuat buku besar akuntansi sebaiknya kita memahami betul apa yang dimaksud dengan buku besar. Pengertian Buku Besar AkuntansiDaftar Isi1 Pengertian Buku Besar Akuntansi2 Bentuk Buku Besar3 Contoh Bentuk Buku 1. Buku Besar 2. Buku Besar Skontro Standar4 Jenis Akun di dalam General Ledger atau Buku 1. Akun 2. Akun Skontro atau 3. Akun Staffle Berkolom Saldo Fungsi Buku Besar6 Manfaat Buku Besar7 Macam-Macam Buku 1. Buku Besar Umum General Ledger 2. Buku Besar Buku Besar Pembantu Piutang Buku Besar Pembantu 3. Buku Besar Debitur Debtors Ledger 4. Buku Besar Kreditor Creditors Ledger8 Contoh Buku Besar Akuntansi Sederhana9 Cara Membuat Buku 1. Isi tanggal proses posting buku besar 2. Isi kolom 3. Isi kolom 4. Isi kolom debit dan juga 5. Isi kolom Saldo10 Membuat Buku Besar Jadi Lebih Mudah dengan Software Akuntansi Related posts Buku besar atau disebut juga Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar adalah buku yang juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal. Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang, dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang, dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu subsidiary ledger. Bentuk Buku Besar Berdasarkan bentuknya buku besar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu Bentuk T sederhana Bentuk skontro Bentuk staffle Bentuk staffle berkolom rangkap ganda Pemilihan bentuk buku besar yang digunakan tergantung dari kebutuhan perusahaan yang diukur dari jumlah transaksi ataupun jumlah akun yang digunakan dengan memprtimbangkan faktor kecepatan dan keakuratan dalam mem-posting buku besar. Contoh Bentuk Buku Besar Agar mudah mengenai masing-masing bentuk buku besar dan paham akan perbedaan dari tiap bentuk tersebut, berikut contoh bentuk buku besar. 1. Buku Besar T 2. Buku Besar Skontro Standar Jenis Akun di dalam General Ledger atau Buku Besar Daftar lengkap akun-akun yang muncul dan digunakan di jurnal umum dan entri buku besar disebut Chart of Account CoA. Di dalam Buku Besar, setiap akun-akun aktif dari daftar CoA disusun secara rapi. Akun-akun diberi nomor yang berurutan sesuai dengan jenis dari akun itu sendiri. Sebagai contoh, karena akun kas, piutang, dan persediaan merupakan bagian dari Aset Lancar, maka umumnya setiap akun tersebut diberi angka awal “1”. Lalu untuk akun seperti bangunan, kendaraan, dan akumulasi penyusutannya yang merupakan bagian dari Aset Tetap umumnya diberi angka awal “2”, dan seterusnya. Setiap akun memiliki nilai saldo yang dapat naik atau turun saat transaksi terjadi. Ringkasan akun dalam buku besar menunjukkan segala aktivitas transaksi untuk suatu periode yang mempengaruhi nilai saldo tiap akun tersebut. Jawaban untuk pertanyaan, seperti Berapa saldo akun kas saat ini? Apakah pendapatan penjualan lebih besar dari pengeluaran? Semuanya dapat ditemukan di dalam ringkasan akun buku besar akuntansi perusahaan dagang. 1. Akun T Akun T membantu pembaca buku besar akuntansi untuk melihat ringkasan transaksi yang terjadi dan nilai saldo akhir pada suatu periode di satu akun. Seperti yang disebutkan sebelumnya, masing-masing akun mempunyai sifat dasar masing-masing terkait pencatatan Double Entry – pencatatan debit dan kredit. Akun Kas Tunai di atas merupakan salah satu bagian dari akun Aset, di mana akun Aset memiliki sifat atau saldo normal di posisi debit. Maka itu, setiap terjadi transaksi debit terkait akun Kas, maka itu akan menambah nilai saldo Kas itu sendiri. Atau sebaliknya, jika ada transaksi kredit terkait akun Kas, maka itu akan mengurangi nilai saldo Kas itu sendiri. Berikut daftar lengkap terkait sifat atau saldo normal dari masing-masing akun yang ada di Buku Besar Akuntansi dan Laporan Keuangan 2. Akun Skontro atau Standar Dalam melakukan pencatatan buku besar, Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan. Sementara pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/ uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Selanjutnya, pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan. Terakhir, pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi Ref rekening buku besar yang bersangkutan. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan. Namun apabila digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit. 3. Akun Staffle Berkolom Saldo Tunggal Buku besar bentuk staffle memiliki kolom saldo tunggal yang sering dipakai saat butuh penjelasan dari transaksi yang relatif banyak. 4. Buku besar bentuk staffle berkolom saldo rangkap hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Perbedaannya terletak pada bentuknya, yakni dalam buku ini kolom saldo dibagi dua kolom, yaitu kolom debet dan kredit. Fungsi Buku Besar Dari uraian di atas menunjukkan bahwa buku besar memiliki peran penting dalam pencatatan akuntansi atau pengelolaan keuangan perusahaan perusahaan Anda. Pembuatan buku besar merupakan proses akuntansi yang penting untuk mencatat dan mengumpulkan seluruh transaksi akuntansi dengan akurat dalam periode tertentu. Proses ini dilakukan dengan cara mencatat semua transaksi keuangan perusahaan dalam jurnal dan kemudian mentransfernya ke dalam buku besar. Berikut beberapa peran atau fungsi buku besar dalam akuntansi, antara lain Sebagai alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum. Sebagai alat untuk menggolongkan data keuangan serta dapat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening akun yang sebenarnya apakah ada perbedaan atau tidak. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau telah dicatat dalam jurnal. Sebagai bahan atau informasi untuk menyusun laporan keuangan. Manfaat Buku Besar Buku besar juga memiliki manfaat bagi para akuntan untuk merapikan laporannya, manfaat buku besar diantaranya Menyeimbangkan berbagai laporan keuangan. Memiliki rekam jejak utama laporan keuangan. Memberikan petunjuk terhadap aktivitas transaksi yang ganjil atau tidak biasa. Membantu menunjukkan adanya manipulasi data atau tindak kecurangan dalam pencatatan. Untuk mengetahui kondisi kesehatan finansial perusahaan atau bisnis. Macam-Macam Buku Besar Anda bisa memilih buku besar sesuai kebutuhan. Setidaknya terdapat empat jenis buku besar yang bisa Anda gunakan, meskipun tidak semua perusahaan menggunakan dengan nama yang sama, namun penggunaannya tetap sama. Berikut ini merupakan macam-macam buku besar yang ada, yaitu 1. Buku Besar Umum General Ledger Buku besar umum yakni semua perkiraan yang saling berdiri sendiri dan ada dalam suatu periode akuntansi tertentu siklus akuntansi seperti pada kas, piutang, persediaan utang dan modal. Perkiraan ini mengikhtisarkan suatu pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. 2. Buku Besar Pembantu Salah satu bentuk buku yang umum digunakanan adalah buku besar pembantu. Buku ini seringkali disebut juga dengan istilah buku tambahan, yang didalamnya terdapat sekelompok rekening yang khusus untuk dapat mencatat piutang usaha dan utang usaha secara detail. Di sini, buku besar pembantu dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu pembantu pembantu piutang usaha dan buku besar pembantu utang. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha Jenis buku besar yang pertama adalah buku besar pembantu piutang usaha atau seringkali disebut juga sebagai buku piutang yang khusus merinci langganan kredit, kepada siapa perusahaan melakukan transaksi penjualan secara kredit, dimana lokasi alamat dan berapa jumlah transaksinya. Buku Besar Pembantu Utang Kedua, adalah buku besar pembantu utang disebut juga sebagai buku utang. Buku ini berisi catatan tiap-tiap pemasok secara terperinci, siapa saja pemasok yang memberikan pinjaman kredit dan berapa jumlah utangnya. 3. Buku Besar Debitur Debtors Ledger Berbeda dengan buku besar umum, debtors ledger ini hanya dapat mengumpulkan suatu informasi dari jurnal penjualan. Tujuan dari dibuatnya buku besar debitur ini adalah untuk dapat memberikan pengetahuan tentang pelanggan mana saja yang memiliki utang uang dalam bisnis dan berapa banyak jumlahnya. 4. Buku Besar Kreditor Creditors Ledger Hampir sama dengan debtors ledger, buku besar ini juga hanya dapat mengumpulkan suatu informasi dari satu jurnal saja yaitu jurnal pembelian. Tujuan dari creditors ledger adalah agar dapat memberikan informasi pada pemasok mana saja kita berhutang uang dan berapa banyak. Contoh Buku Besar Akuntansi Sederhana Berikut adalah salah satu contoh buku besar menggunakan bentuk staffle berkolom saldo rangkap. Nama Perkiraan Kas Setelah memahami tentang macam macam buku besar ini pasti akan memudahkan untuk memahami fungsi buku besar dalam akuntansi dan cara membuat laporan keuangan. Cara Membuat Buku Besar Mekanisme untuk membuat buku besar cukup mudah, kok. Untuk menyusun buku besar akuntansi, Anda bisa ikuti cara step by step berikut ini, yaitu 1. Isi tanggal proses posting buku besar dilakukan Tanggalnya harus sama dengan tanggal pada saat pencatatan yang dibuat dijurnal umum. 2. Isi kolom keterangan Isilah kolom keterangan dengan nama akun-akun yang mempengaruhi buku besar akun tersebut. Apabila terdapat saldo awal untuk buku besar tersebut maka isikan dengan keterangan “saldo awal” 3. Isi kolom Referensi Isilah pada kolom reff ini dengan jenis atau nama jurnal yang diposting serta nomor halamnya, contohnya jurnal umum halaman 1, dapat disingkat menjadi JU 01 4. Isi kolom debit dan juga kredit Isilah kolom kredit dan juga kolom debit berdasarkan dengan posisi akun tersebut dalam jurnal umum, contoh akun kas dalam jurnal umum letaknya di debit maka dalam buku besar letaknya juga tetap di debit. 5. Isi kolom Saldo isilah jumlah dari penambahan atau pengurangan sampai akhirnya nanti akan didapat saldo akhir buku besar akun tersebut. Membuat Buku Besar Jadi Lebih Mudah dengan Software Akuntansi Zahir Itu lah sedikit dari pemaparan kami mengenai Contoh Buku Besar Akuntansi dan Cara Membuatnya, yang mana di dalamnya kami sisipkan juga apa fungsi dan macam-macam buku besar. Ada masanya kita menggunakan buku untuk mengerjakan buku besar beserta laporan keuangan lainnya, lalu naik tingkat hingga kini semakin canggih lagi di mana bisa menggunakan software akuntansi yang semakin memudahkan Anda dalam membuat buku besar. Terlebih jika ingin mempersingkat waktu, software akuntansi ini bisa menjadi pilihan Anda di era yang serba ingin cepat ini. Dengan menggunakan software akuntansi Zahir, Anda dapat mengotomatisasi kegiatan akuntansi Anda sehingga dapat menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi. Anda tidak perlu lagi menghitung setiap transaksi secara manual atau mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan secara terpisah. Semua data Anda akan tercatat secara otomatis dan mudah diakses dalam satu tempat yang terpusat secara real-time. Jadi, apakah Anda siap untuk memindahkan kegiatan akuntansi perusahaan Anda ke dalam bentuk digital dengan menggunakan software akuntansi Zahir? Segera buat buku besar akuntansi bisnis Anda dengan Zahir dan rasakan sendiri manfaatnya. Jangan tunda lagi, bergabunglah dengan jutaan pengguna Zahir sekarang juga! Related posts Reach target to win I am Database Support Officer at PT Zahir Internasional