Padamusim dingin abu bakar pergi brdagang ke?. Question from @shodiq21 - Sekolah Menengah Pertama - B. arab. Search. Articles Register ; Sign In . shodiq21 @shodiq21. November 2018 2 6 Report. Pada musim dingin abu bakar pergi berdagang kr? Answer. shodiq21 November 2018 | 0 Replies . Kamuharus mencari kualitas yang bagus dan tak mudah rusak. Pilihlah yang anti air dan kedap udara agar kaki tetap kering. Dan paling penting, sepatumu harus nyaman dipakai untuk liburan musim dingin. Itu dia tips fashion musim dingin yang bisa dipakai saat pergi libburan. Tentunya kamu harus pintar memilih barang-barang tersebut. Setelahmusim panas mereka makan ikan dengan rakus, anjing laut yang hamil pergi ke pesisir pantai berbatu di utara dan barat untuk melahirkan anak-anak mereka. Sahabatyang paling dekat yang setia kepada Allah, Nabi Muhammad Saw., Islam dan para orang muslim. Abu Bakarlah yang menemani Rasulullah Saw. dimana pun dan kemanapun Rasulullah Saw. pergi. Ketika Rasulullah Saw. shalat di Kakbah, kafir Quraisy marah dan mereka menyerang Abu Bakar yang melindungi Rasulullah Saw. AbuBakar segera menyusul apa yang dikatakan oleh Umar, "Kalau begitu, hendaklah kamu sekalian memilih di antara Umar atau Abu Ubaidah sebagai Khalifah!". Umar dan Ubaidah jelas kaget. Kedua tokoh yang diusulkan Abu Bakar itu menolak. "Tidak, kami tidak mempunyai kelebihan dari kamu semua dalam hal ini.". Sepertimusim-musim yang lain, musim dingin adalah antara musim yang paling ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Ini karena pada waktu itu salju mulai turun dan berbagai kegiatan yang menarik dilakukan. Musim dingin di Jepang dimulai pada akhir Desember dan berakhir pada penghujung bulan Febuari. Biasanya, ketika suhu mencapai bawah 0 derajat celsius, salju akan mulai turun dan BeliCn Mannings Cardigan Langsung Dari Cn Pabrik di Alibaba.com. Bantu Pembeli Global Mencari Sumber Mannings Cardigan dengan Mudah. Musimdingin di Mesir. Ahmad Fauzi ZA Friday, November 28, 2014. Pelajaran Geografi yang kita pelajarin di sekolah, menerangkan bahwa Indonesia itu hanya memiliki dua musim. Kalo nggak musim panas, ya musim hujan. Padahal sih, masih banyak musim-musim yang ada di Indonesia. Contohnya, musim duren, musim salak, musim jambu, musim di php in R6l2. إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ Arab-Latin īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīfArtinya yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Quraisy 1 ✵ Quraisy 3 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Terkait Surat Quraisy Ayat 2 Paragraf di atas merupakan Surat Quraisy Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah berharga dari ayat ini. Terdapat bermacam penjelasan dari berbagai ahli tafsir berkaitan kandungan surat Quraisy ayat 2, misalnya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-2. Takjublah kepada kebiasaan dan keamanan orang orang quraisy, stabilnya kemaslahatan mereka, Dan teraturnya perjalanan dagang mereka di musim dingin ke Yaman dan musim panas ke Syam dengan lancar dan mudah, untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram2. Yaitu melakukan perjalanan pada musim dingin ke Yaman dan perjalanan pada musim panas ke negeri Syam dengan aman.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah2. اٖلٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيۡفِ‌ۚ‏ yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas Pada musim dingin mereka pergi ke Yaman karena ia merupakan negeri yang panas, dan pada musim panas mereka pergi ke Syam karena ia merupakan negeri yang dingin. Dan kaum Quraisy hidup dengan berdagang. Kalaulah mereka tidak bepergian pada dua musim ini niscaya mereka tidak akan mampu bertahan, dan kalaulah bukan karena keamanan yang mereka dapatkan karena tinggal di sekitar Ka’bah niscaya mereka tidak akan mampu bekerja. Makna ayat ini adalah Allah menjadikan mereka menyukai bepergian di dua musim itu, oleh sebab itu hendaklah mereka mengesakan Allah dalam dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah2. Kebiasaan mereka adalah bisa berpergian dengan aman dan tenang pada musim dingin menuju Yaman, karena di sana merupakan negeri yang panas, dan pada musim panas menuju Syam, karena di sana merupakan negeri yang dingin. Perjalanan mereka untuk melakukan perdagangan yang akhirnya membuat mereka memiliki kekuasaan dan kemasyhuran di kalangan suku-suku lain. Kata “Iilaf” disini merupakan badal pengganti dari kata “iilaf” pada ayat pertama. Kata “iilaf” ini diletakkan di permulaan untuk memikat dan untuk menghubungkannya dengan kata “iilaf” di ayat pertama.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{kebiasaan mereka} kebiasaan mereka {bepergian pada musim dingin} menuju Yaman {dan musim panas} perjalanan pada musim panas menuju Syam📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-4. Banyak ulama tafsir yang menyatakan bahwa huruf jar dan majrur dalam ayat ini berkaitan dengan surat sebelumnya. Yakni, Kami Allah memperlakukan tentara bergajah itu adalah demi kaum Quraisy, demi keamanan, tegaknya maslahat mereka, dan untuk keteraturan perjalanan mereka di musim dingin ke Yaman dan di musim panas ke Syam untuk berdagang dan mencari rizki. Karena itu Allah membinasakan siapa pun yang berniat jahat pada mereka. Allah mengagungkan perihal tanah haram dan penduduknya di hati bangsa Arab agar mereka menghormati kaum Quiraisy dan agar mereka tidak mengganggu kaum Quraisy kemana pun ketika ingin bepergian. Karena itu Allah memerintahkan kaum Quraisy bersukur seraya berfirman, “Maka hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik rumah ini Ka’bah,” yakni, hendaklah mereka mengesakanNYa dan memurnikan ibadah hanya untukNya. “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” Hal itu karena kenikmatan rizki dan rasa aman merupakan salah satu nikmat duniawi terbesar yang mengharuskan untuk disyukuri. Segala puji dan syukur hanya untukMu, ya Allah, atas segala nikmat lahir dan batin yang Engkau limpahkan. Allah mengkhususkan penyebutan rububiyah pada Ka’bah karena keutamaan dan kemuliaannya, karena pada hakikatnya Dia adalah Rabb segala dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSASalah satu kebiasaan suku quraisy adalah melakukan perjalanan pada dua musim, yaitu musim dingin dan musim panas, mereka melakukan perjalanan untuk berdagang, mereka membawa barang dari tempat-tempat tujuan mereka untuk di bawa masuk ke kota makkah, karena pada saat itu kota Makkah tidak menyimpan barang-barang berharga yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka, suku quraisya memiliki kebiasan melakukan perjalanan kedua kota yang berbeda Perjalanan pada musim dingin menuju Yaman, karena ditempat itu mereka mendapatkan hawa yang cukup hangat. Dan perjalanan musim panas menuju Kota Syam, karena di wilayah itu cuaca yang cukup sejuk dan adem. Perjalanan mereka terus dalam keadaan aman, dan ada hambatan yang menghalangi mereka, seperti permapok dan begal, perjalanan mereka lakukan untuk kepentingan baitul haram, dan juga ini merupakan permulaan dari diutusnya Rasulullah ﷺ sebagai pembawa risalah untuk rumah yang mulia ini.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H1-2. Surat ini memiliki kaitan dengan surat sebelumnya. Surat sebelumnya mengandung penjelasan tentang karunia Allah 'Azza Wa Jalla kepada penduduk Mekah, dengan kejadian yang Allah perbuat kepada pesukan gajah yang pergi ke Mekkah dalam rangka menghancurkan ka'bah. Dalam surat ini Allah menjelaskan nikmat besar lain kepada penduduk Mekkah Suku Quraisy yaitu kebiasaan bepergian mereka dalam setahun dua kali, yaitu sekali pada musim panas, dan sekali pada musim dingin. لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ 1 إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ "1061. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas." Al-Iilaaf bermakna mengumpulkan dan menyatukan, yang dimaksud disini adalah berdagang yang mereka lakukan sekali pada musim semi, sekali di musim panas. Pada musim dingin mereka pergi ke negeri yang untuk memperolah hasil pertanian, karena udaranya cocok. Sedangkan pada musim pana mereka pergi ke arah Syam karena kebanyakan perdagangan buah-buahan dan lainya ada pada waktu ini, pada musim panas disamping juga cocoknya udara yang dingin. Ini adalah kenikmatan dari Allah Subhaanahu wa Ta'ala kepada Quraisy, pada dua perjalanan tersebut, karena darinya mereka memperolah manfaat yang banyak dan penghasilan yang besar dari perdagangan tersebut.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Quraisy ayat 2 1-2. Allah mengabarkan bahwa perbuatan Allah yang diperbuatan kepada pasukan bergajah karena sebab Quraisy dan keamanan mereka; Dan karena sebab kebiasaan rihlah mereka; Dimana Quraisy kebiasaannya rihlah di musim panas menuju Syam dan musim dingin menuju Yaman. Dan rihlah keduanya ini dengan tujuan mencari barang dagangan, karena Arab pada waktu itu hidup dengan tanpa merasakan aman, dimana yang kuat dari mereka akan menindas yang lemah. Adapun penduduk Mekkah pada waktu itu adalah berdagang di dua tempat rihlah tersebut, mereka tidak pernah bertemu dengan perampok dan pembegal di dua tempat tadi. Karena mereka adalah penjaga baitullah, maka setiap orang arab mereka memuliakannya, sebab mereka mengetahui bahwa Quraisy akan membalasnya ketika manusia berhaji, seandainya memperlakukan keburukan kepada mereka Quraisy.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Quraisy biasa mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Quraisy Ayat 2Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin ke yaman dan musim panas ke syam untuk berniaga guna memenuhi kebutuhan hidup mereka di mekah untuk berkhidmat merawat kakbah dan melayani para peziarah, suatu hal yang menjadi kebanggan mereka atas kabilah-kabilah lain. 3. Mereka pergi berniaga tiap tahun dengan aman dan sentosa. Oleh karena itu maka hendaklah mereka menyembah tuhan pemilik rumah ini, yaitu kakbah, dengan pengabdian yang hakiki dan tidak mempersekutukan-Nya, sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah mereka dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah bermacam penafsiran dari para ahli tafsir terkait kandungan dan arti surat Quraisy ayat 2 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi kita semua. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Terbanyak Dikaji Tersedia berbagai konten yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat Ar-Rahman, Al-Waqi’ah, Al-Mulk, Al-Baqarah, Shad 54, Do’a Sholat Dhuha. Juga Al-Kahfi, Al-Kautsar, Al-Ikhlas, Yasin, Ayat Kursi, Asmaul Husna. Ar-RahmanAl-Waqi’ahAl-MulkAl-BaqarahShad 54Do’a Sholat DhuhaAl-KahfiAl-KautsarAl-IkhlasYasinAyat KursiAsmaul Husna Pencarian surat an najm ayat 39-42, al baqarah ayat 7, yasin dan artinya, surat at tin ayat 1-8 latin, al fath ayat 29 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah ABU Bakar berdagang. Bahkan di hari-hari awalnya sebagai seorang khalifah. Kenapa? Rasulullah Muhammad SAW sampai akhir hayatnya tidak sekalipun menunjuk seseorang untuk menggantikannya. Pun tidak dari golongan Muhajirin dan Anshar. Kedua golongan itu masing-masing berusaha mengajukan tokohnya sebagai penerus Rasul. Kondisi ini sempat memunculkan kegamangan. Masyarakat Anshar menyelenggarakan musyawarah di gedung pertemuan Bani Saidah untuk mengangkat khalifah dari kalangan mereka sendiri. Mereka telah sepakat memilih Said bin Ubaidillah—seorang pemuka dari suku Khajraj. Mengetahui ini, Abu Bakar, Umar, dan Abu Ubaidah bergegas menuju tempat diselenggarakannya musyawarah kaum Anshar tersebut. “Wahai kaum Anshar,” Abu Bakar berujar setelah sampai di tempat yang dituju. “Sesungguhnya perjuangan kalian dalam Islam tidak ada bandingannya. Sungguhpun demikian, seluruh Arab tahu bahwa tidak ada yang lebih disegani selain daripada kaum Quraisy…” Kaum Anshar terdiam. Tapi kemudian seorang berujar, “Kalau begitu hai Abu Bakar, pilihlah seseorang untuk kaummu sendiri, dan kami pun memilih seseorang untuk kaum kami…” BACA JUGA Ketika Abu Bakar dan Umar Berselisih Menanggapi usulan itu, Umar berkata dengan tegas. “Ingatlah kamu sekalian, bahwa dua pemimpin tidak dapat berkuasa bersama.” Abu Bakar segera menyusul apa yang dikatakan oleh Umar, “Kalau begitu, hendaklah kamu sekalian memilih di antara Umar atau Abu Ubaidah sebagai Khalifah!” Umar dan Ubaidah jelas kaget. Kedua tokoh yang diusulkan Abu Bakar itu menolak. “Tidak, kami tidak mempunyai kelebihan dari kamu semua dalam hal ini.” Foto Pinterest Dalam situasi musyawarah yang semakin kritis, Umar mengangkat tangan Abu Bakar seraya menyampaikan sumpah setia kepadanya dan membaiatnya sebagai khalifah. Sikap Umar tersebut diikuti oleh Abu Ubaidah dan tokoh–tokoh Anshar yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka semua menyatakan kerelaannya membaiat Abu Bakar sebagai khalifah, yakni sebagai penerus tampuk kepemimpinan umat Islam yang semula dijabat oleh Rasulallah saw. Hari-hari pertama Abu Bakar sebagai Khalifah sungguh berat. Entah harus dari mana dahulu memulai. Sebab Rasulullah saw memang tidak pernah mengatakan apa-apa tentang hal ini. Namun ada yang cukup menyita perhatian Abu Bakar. Dari mana kemudian ia harus menghidupi keluarganya? Abu Bakar melihat, dahulupun Rasulullah saw mengusahakan pencahariannya sendiri. Sambil mengatur jalannya pemerintahan, Rasulullah saw juga melakukan sesuatu untuk menopang kehidupannya. Setahunya, tidak pernah sekalipun Rasulullah saw meminta dari siapapun. Rasulullah saw selalu berusaha mandiri. Maka Abu Bakar pun memulai lagi rencana-rencananya. Ia masih harus pergi ke pasar hari ini untuk berdagang. Karena hanya dengan berdaganglah ia bisa mencari pencaharian untuknya dan keluarganya. Mekkah sudah kembali normal. Aktivitas sudah mulai berjalan lagi, dan pasar dipenuhi orang-orang. Abu Bakar menggesa langkahnya. Tiba-tiba dari arah yang berlawanan dilihatnya Umar bin Khattab sahabatnya. “Hendak kemana engkau?” Umar berujar demi dilihat sahabatnya itu begitu tergesa-gesa. “Ke pasar…..” Umar mengernyitkan dahinya. “Ke pasar? Untuk apa?” “Aku harus berdagang, sahabatku…” Umar masih terus mengernyitkan dahinya. “Engkau? Untuk apa? Abu Bakar berdagang?” BACA JUGA Bukti Iman Abu Bakar As-siddiq Abu Bakar menarik napas, “Ya. Abu Bakar berdagang. Harus. Sahabatku, dengan apa aku harus memberi makan keluargaku?” Umar tertegun. “Sekarang, engkau ini seorang khalifah, ya Abu Bakar…” “Ya, memang betul,” Abu Bakar menyahut. “Tapi jika aku tidak berikhtiar, aku tidak akan mendapatkan rezeki. Aku juga mempunyai pertaggungjawaban terhadap keluargaku—istri dan anak-anakku. Ada hak mereka yang harus aku tunaikan.” Umar semakin tertegun. Akhirnya Ia berkata, “Jika engkau berdagang, bagaimanakah engkau mengatur umat, ya Khalifah? Sesungguhnya harus ada yang menanggung penghidupanmu. Aku akan mengusulkan agar Baitulmall mulai saat ini menggajimu. Aku tahu engkau akan keberatan, tapi ini agar engkau, sahabatku, bisa berkonsentrasi melakukan pekerjaanmu…” Abu Bakar sangat terharu. Ia tertunduk. Sejak saat itu Abu Bakar benar-benar hanya mengurus kekhalifahan saja. Penerus Rasulullah saw itu tenang menjalankan tugasnya tanpa harus dibebani oleh urusan mencari penghidupan. [] Sumber PERI HIDUP NABI & PARA SAHABAT – Kumpulan Kisah Yang Menyentuh & Menggetarkan Hati /PENULIS Saad Saefullah/ PENERBIT Islampos Global Media Abu Bakar Sebelum Masuk IslamAbu Bakar lahir dan membesar di tengah bangsa Quraisy di kota Makkah. Abu Bakar merupakan keturunan yang terhormat dari qabilah Bani Tamim. Sebelum masuk Islam, Abu Bakar al-Siddiq sangat dikenal dengan sosok yang jujur, berakhlak yang baik dan jauh dari kebiasaan buruk kaum jahiliyah seperti gemar bermain wanita dan minum-minuman Bakar al-Siddiq bukanlah berasal dari keluarga yang miskin. Akan tetapi sebaliknya, ia berasal dari keluarga yang kaya raya. Sebab profesi keluarganya adalah berdagang, sehingga profesi ini mendarah daging bagi Abu Bakar al-Shiddiq. Banyak tempat dagang yang telah ia kunjungi, di antaranya ketika musim panas ke Syam dan musim dingin ke Yaman. Dalam berdagang Abu Bakar al-Siddiq sangat terkenal dengan kejujuran dan keramahannya. Sehingga hal ini menjadikan ia seorang saudagar yang terhormat di antara pedagang lainnya di bangsa Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam menjelaskan bahawa Abu Bakar al-Shiddiq merupakan sosok yang sangat lembut dan santun terhadap kaumnya, mudah suka kepada orang lain, seorang pedagang ulung yang memiliki akhlak yang istimewa, ia sering didatangi oleh para pemimpin kaumnya untuk meminta berbagai pendapat dikarenakan ilmunya yang luas, pengalaman berdagangnya yang mapan, kedudukannya yang tinggi ditengah kaum dan penghormatannya yang tinggi kepada orang ringkasan dari kehidupan Abu Bakar sebelum masuk Islam. Meskipun belum diturunkannya ajaran Islam seolah-olah ia telah mengamalkan ajaran tersebut dengan benar. Ia sangat terhindar dari kejelekan akhlak bangsa Quraisy yang jahiliyah dari segi kepercayaan dan risalah Islam datang dengan mudah ia menerimanya sehingga ia menjadi laki-laki pertama yang masuk ke dalam ajaran. Bukan sekadar itu, dengan segala usaha dan upayanya dia menjadi salah satu tunjang dakwah Rasulullah Masuk IslamSebagaimana yang disebutkan di atas bahwa Abu Bakar al-Shiddiq merupakan seorang sosok yang terjaga dari keterpurukan akhlak bangsa Jahiliyah. Seolah ia telah memeluk ajaran Islam meskipun ajaran itu belum diturunkan. Ia tidak ikut ataupun larut dengan kejelekan moral bangsa Quraisy meskipun ia merupakan seorang pembesar dari salah satu qabilah terhormat di antara masuk Islam, Abu Bakar al-Shiddiq senantiasa menemani Rasulullah SAW dalam setiap dakwahnya. Ia tidak segan-segan untuk mengeluarkan hartanya untuk menyebarkan agama Abu Bakar al-Siddiq dengan Rasulullah SAW digambarkan dalam sebuah hadisلَوْ » عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ رواه البخاري 24 كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِى خَلِيلاً لاَتَّخَذْتُ ، أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ أَخِى وَصَاحِبِىArtinya, “Dari Ibnu Abbas ra dari Rasulullah SAW ia pernah bersabda, “Jika seandainya aku dibolehkan untuk mengambil teman dekat dari ummatku maka sungguh aku akan memilih Abu Bakar. Akan tetapi ia adalah saudara dan juga sahabatku.” HR. BukhariSebagai seorang pembantu dakwah Rasulullah, Abu Bakar al-Siddiq juga giat melakukan aktiviti dakwah. Abu Bakar al-Siddiq mengarahkan dakwahnya kepada dua kelompok, yaituKelompok Quraisy yang memiliki fitrah yang bersih, pikiran yang lurus dan tidak terpengaruh dengan kebobrokan akhlak dan akidah fakir miskin dikalangan hamba sahaya dan orang-orang yang terzalimi dari kalangan non Bakar al-Siddiq juga tidak segan-segan untuk mengeluarkan harta yang ia miliki untuk membantu dakwah Rasulullah عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- أَنْ نَتَصَدَّقَ فَوَافَقَ ذَلِكَ عِنْدِى مَالاً فَقُلْتُ الْيَوْمَ أَسْبِقُ أَبَا بَكْرٍ إِنْ سَبَقْتُهُ يَوْمًا قَالَ فَجِئْتُ بِنِصْفِ مَال ى قُلْتُ مِثْلَهُ وَأَتَى أَبُو بَكْرٍ . مَا أَبْقَيْتَ لأَهْلِكَ » – فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم قَالَ أَبْقَيْتُ لَهُمُ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قُلْتُ وَاللَّهِ . يَا أَبَا بَكْرٍ مَا أَبْقَيْتَ لأَهْلِكَ » بِكُلِّ مَا عِنْدَهُ فَقَالَ لاَ أَسْبِقُهُ إِلَى شَىْءٍ أَبَدًا رواه الترمذيErtinya “Dari Umar bin Khattab RA ia berkata bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah SAW bertanya Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah SAW lalu bertanya Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Abu Bakar menjawab Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya’. Umar berkata Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya” HR. TarmidziPada suatu ketika, pernah Abu Bakar dinasehati oleh ayahnya agar memerdekakan hamba-hamba yang kuat yang dapat menjadi pelindungnya. Dengan tegas Abu Bakar menjawab dengan mengatakatan, Sesungguhnya yang aku lakukan adalah apa yang diinginkan oleh perjuangan dan pengorbanan yang ia berikan, ia berhasil meng-Islamkan beberapa orang sahabat yang dijanjikan surga. Mereka adalah Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa`ad bin Abi Waqash, dan Abdurrahman bin Abu Bakar RAKeistimewaan Abu Bakar RAWallahua’lam