PihakPihak Yang Terkait dalam Hukum Perlindungan Konsumen. Upload (Halaman 30-36) BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENCANTUMAN LABEL HALAL Bab ini merupakan penjabaran dari analisa dan pembahasan mengenai yaitu setiap orang yang membuat suatu barang atau komoditas lain yang dapat diperdagangkan. 4. Ketergantungandalam suatu tingkatan, antara pihak pihak yang terlibat, Keterlibatan seluruh pihak terkait (stakeholdership), dukungan seluruh pihak terkait dalam proses negoisasi, Ini membuktikan betapa komunikasi dengan pihak lain merupakan syarat utama yang dapat menunjang keberhasilan kita di masa depan. Kita semua adalah Supervisimerupakan suatu kegiatan yang menguji, mengkoreksi, dan tingkatan dikarakteristikan dengan sejumlah perbedaan yaitu, jenis tugas yang semakin berkembang, aktivitas yang berbeda dan hubungan yang berbeda (Noe, pihak-pihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut. 2.2.3 Penilaian kinerja Olehkarena itu, keseimbangan dalam berbagai segi menyangkut kepentingan kedua belah pihak merupakan hal yang ideal. 1. Hak-hak pelaku usaha Dalam menjalankan usahanya, pelaku usaha memiliki hak untuk memproduksi suatu arang danatau jasa sesuai dengan keahlian dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selaku konsumen. 1 Kreditur Adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang, barang maupun dalam bentuk jasa. 2. Investor Adalah pihak yang membeli saham, atau komisaris perusahaan yang membutuhkan laporan keuangan guna mengetahui kondisi perusahaan sehingga memastikan uang yang diinvestasikan merasa aman dan menguntungkan. 3. Ketergantungankerja. Perbedaan tujuan, dalam organisasi adanya tugas, tujuan yang terspesialisasi sehingga menimbulkan konflik prioritas. Perbedaan persepsi berkaitan dengan perbedaan sikap, nilai antara anggota kelompok. Konflik yang muncul disebabkan adanya batasan tanggung jawab dan tujuan yang tidak jelas. 4. Konflik Intra Organisasi MUTIARAINDOTV- SEMARANG,Konflik merupakan hal yang kerap terjadi dalam organisasi. Adanya kelompok-kelompok yang bisa mengakibatkan terjadinya konflik seperti perbedaan keahlian dan komposisi dari kelompok, perbedaan tujuan diantara anggota kelompok terjadinya peran ganda atau ambiguitas dalam tanggung jawab, atau mungkin dikarenakan adanya sistem pemberian hadiah atau upah yang diberikan Persamaanhak pada semua pihak yang terkait dalam sistem pembayaran merupakan prinsip dari . A. kesetaraan akses B. risk reduction C. efisiensi D. consumer protection E. security feature. SD Persamaan hak pada semua pihak yang terkait dalam MS. Mumuh S. okuCQMg. Istilah ketergantungan sosial tentunya sangat relevan dengan kehidupan masyarakat sehari- hari. Ketergantungan sosial memiliki makna dan pengertian yang beragam dari berbagai sudut pandang yang berlainan. Ketergantungan sosial dikonstruksikan oleh hubungan saling keterkaitan. Ketergantungan sosial merupakan ketidakmampuan sosial yang kemudian mendorong suatu ketergantungan terhadap negara lain, yang kaitannya dengan aspek ekonomi. Ketergantungan sosial berorientasi pada teori ketergantungan sebagai aspek yang mendukung di dalamnya. Teori ketergantungan pada umumnya dikenal juga sebagai teori dependensi dependency theory. Teori ketergantungan merupakan teori yang menitik beratkan pada permasaalahan pembangunan dari perspektif Negara Dunia Ketiga atau masuk dalam karakteristik Neegara-Negara berkembang di dunia. Teori ketergantungan meliputi 3 macam teori, yaitu; Teori Ketergantungan Kolonial Teori Ketergantungan Finansial-Industrial Teori Ketergantungan Teknologis-Industrial. Kemudian secara umum, ketergantungan sosial dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu Ketergantungan Sosial Dependensi Klasik dan Ketergantungan Sosial Dependensi Modern. Untuk mengkaji secara jelas dan mendalam tentang ketergantungan sosial, dalam artikel ini akan mengulas tentang pengertian ketergantungan sosial, teori, jenis, dan contohnya di masyarakat. Ketergantungan SosialPengertian Ketergantungan SosialTeori Ketergantungan SosialKetergantungan KolonialKetergantungan Finansial-IndustrialKetergantungan Teknologis-IndustrialJenis Ketergantungan SosialKetergantungan sosial Dependensi KlasikKetergantungan sosial Dependensi ModernContoh Ketergantungan SosialMasyarakat IndonesiaSebarkan iniPosting terkait Dalam kajian sosiologi, ketergantungan sosial merupakan aspek penting, yang didefiniskan sebagai gambaran adanya pola ketergantungan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dalam kehidupan berbangsa dalam lingkup yang luas dan mendunia, tidak terbatas pada lingkup bilateral atau regional, melainkan lebih ke lingkup multilateral. Ketergantungan sosial menunjukkan kondisi perekenomian di negara–negara tertentu yang dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari perekonomian negara-negara lain, di mana negara-negara tertentu ini hanya menerima dampak atau akibat, yang dilihat dari perspektif ekonomi. Ketergantugan sosial secara mendasar tidak hanya mengkaji aspek sosial hubungan maupun ketergantungan dalam kehidupan masyarakat, melainkan lebih dalam lagi adanya hubungan perekonomian. Dalam hal ini, pada ketergantungan sosial terdapat dua aspek yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu sosial dan ekonomi. Aspek sosial tidak bisa terlepas dari kondisi perekonomian yang terjalin dalam suatu ketergantungan, begitu pula sebaliknya. Pengertian Ketergantungan Sosial Ketergantungan sosial adalah ketidakseimbangan hubungan antara negara maju dan negara berkembang dalam pembangunan perekonomian, yang kemudian memunculkan suatu ketergantungan di antara negara-negara tersebut. Ketergantungan sosial adalah hubungan yang terjalin antara negara maju dan negara berkembang, dimana berkembang pesatnya ekpansi atau perluasan oleh negara maju dengan sistem kapitalisme yang dianut, mampu berpengaruh terhadap negara berkembang yang tercakup dalam negara dunia ketiga. Teori Ketergantungan Sosial Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi ketergantungan adalah keadaan yang menunjukkan kehidupan dalam bidang ekonomi di negara–negara tertentu, yang dipengaruhi oleh perkembangan dan perluasan di sektor perekonomian negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan sebagai yang merasakan dampak. Secara mendasar, Teori Ketergantungan merupakan teori yang berorientasi pada pendekatan strukturao. Sehingga Teori Ketergantungan ini dapat diklasifikasikan ke dalam jenis Teori Struktural. Persepektif dari Teori Struktural adalah adanya pandangan terhadap kemiskinan yang terjadi pada negara-negara dalam lingkup Negara Dunia Ketiga. Kemudian secara khusus, Teori Struktural menekankan pada spesifikasi produksi pertanian, yang merupakan akibat dari dominasi struktur perekonomian dunia yang bersifat eksploitatif, dimana yang negara yang kuat melakukan eksploitasi terhadap yang lemah, yang berlandaskan pada sistem kapitalisme sebagai fondasi dasar permainan pasar perekonomian dalam lingkup dunia. Teori Dependensi atau Teori Ketergantungan lebih memfokuskan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara kurang berkembang atau negara yang terpinggirkan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa teori dependensi mewakili aspirasi negara-negara yang terpinggirkan untuk menentang penguasaan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, politik, budaya dari negara maju, yang selama ini telah menjadi dominasi. Dalam teori ketergantungan, faktor eksternal dinilai penting dalam perekonomian. Factor eksternal yang dimaksud adalah peran negara lain. Hal ini dikarenakan peran negara maju yang mendominasi mampu berpengaruh terhadap berbagai bidang, seperti struktur sosial, politik serta ekonomi negara yang berkembang. Kemudian munculah suatu ketergantungan antara negara yang lebih lemah perekonomiannya dengan negara yang kuat perekonomiannya. Kemudian teori ketergantungan oleh Theotonio Dos Santos secara khusus dibagi menjadi 3 bentuk tentang teori ketergantungan sosial yang berkembang di dunia, yaitu sebagai berikut Ketergantungan Kolonial Ketergantungan kolonial ditandai dengan beberapa ciri yaitu ketergantungan terjadi dalam bentuk kolonialisme atau penguasaan penjajah oleh negara pusat yang berkuasa terhadap negara pinggiran. Adanya penguasaan financial dan perdagangan dibawah otoritas negara penjajah, dimana sektor utama perekonomian negara pinggiran adalah perdagangan eksport dari hasil bumi yang dibutuhkan negara penjajah. Dalam ketergantungan ini juga menjelaskan bahwa kaum kolonial memonopoli serta mengeksploitasi dalam jumlah besar, meliputi eksploitasi tanah, hasil tambang, serta sumber daya manusia. Relasi yang terbentuk antara penjajah dengan penduduk lokal bersifat eksploitatif. Kemudian ciri lainnya adalah penanaman modal oleh negara pusat yang berkuasa, baik secara langsung maupun melalui kerja sama dengan pengusaha lokal. Ketergantungan Finansial-Industrial Ketergantungan finansial-industrial ditandai dengan beberapa spesifikasi yaitu ketergantungan yang terjadi pada negara pinggiran yang termasuk dalam lingkup negara berkembang, dimana negara secara de jure sudah merdeka, namun pada kenyataannya terjadi ketergantungan. Ketergantungan yang terjadi dalam bentuk dimana terjadinya dominasi kekuasaan dari negara adidaya yang memiliki kekuatan- kekutan finansial terhadap negara pinggiran yang tergolong lemah dalam hal perekonomian. Seperti halnya yang terjadi pada ketergantungan kolonial, negara pinggiran masih mengeksport bahan mentah bagi kebutuhan industri untuk negara pusat. Dengan berlandaskan pada sistem kapitalisme, negara pusat menanamkan modal dalam bentuk investasi kepada para pengusaha di negara pinggiran sebagai subjek utama, untuk menghasilkan bahan baku tersebut. Sehingga, dengan demikian berlangsungnya pengendalian dilakukan melalui hegemoni ekonomi, dalam bentuk kekuasaan finansial. Ketergantungan Teknologis-Industrial Ketergantungan teknologis- industrial sendiri merupakan bentuk ketergantungan baru. Ketergantungan ini ditandai dengan beberapa spesifikasi yaitu kegiatan di sector perekonomian di dinegara-negara pinggiran tidak lagi meliputi eksport bahan mentah untuk keperluan industri di negargara pusat. Kemudian munculnya inovasi dalam bentuk penanaman modal pada perusahaan-perusahaan multinasional dari negara pusat untuk kegiatan industri di negara pinggiran, yang kemudian hasil produknya dikomersialisasikan untuk kepentingan pasar di negara- negara pinggiran. Jenis Ketergantungan Sosial Ketergantungan sosial secara umum dapat dibedakan ke dalam dua jenis ketergantungan, yaitu Ketergantungan sosial Dependensi Klasik Ketergantungan sosial Dependensi Klasik ini merupakan gagasan dari Andre gunder frank, dengan perspektif tentang pembangunan keterbelakangan. Ketergantungan jenis ini menjelaskan pemikiran Frank yang merupakan seorang ahli ekonomi amerika, yaitu tentang adanya perspektif keterbelakangan. Dalam perspektif ini, Frank menjelaskan proses terbentuknya keterbelakangan. Keterbelakangan bukanlah merupakan kondisi alamiah dari kehidupan masyarakat, maupun kondisi masyarakat yang kekurangan modal dalam perekonomian. Keterbelakangan secara mendasar terkonstruksikan oleh proses ekonomi, politik dan sosial yang terjadi secara terus menerus akibat aspek globalisasi dari sistim kapitalisme. Frank menyebut negara- negara pinggiran dengan istilah negara satelit, kemudian mengistilahkan negara- negara pusat sebagai negara metropolis. Frank memandang keterbelakangan yang terjadi di negara satelit merupakan akibat dari pembangunan negara metropolis, yang didukung sistem kapitalisme yang kuat. Selain itu, dalam teorinya Frank mengembangkan konsep prebisch yang berisikan perspektif tentang negara satelit dan metropolis, yang tidak hanya berfokus pada aspek persoalan ekonomi misalnya adanya ketimpangan nilai tukar, melainkan dengan berfokus tentang aspek politik dari hubungan ketergantungan, yakni hubungan politik dan ekonomi yang saling berkaitan, antara modal asing dengan elite politik yang berkuasa. Ketergantungan sosial Dependensi Modern Ketergantungan sosial Dependensi Modern merupakan gagasan dari Fernando Henrigue Cardoso, dengan perspektif tentang pembangunan dalam suatu ketergantungan. Adanya gejala pembangunan serta ketergantungan yang berjalan secara beriringan, dimana gejala pembangunan dalam ketergantungan ini sebagai associated dependen develovment atau pembangunan yang ketergantungan merupakan keikutsertaan. Cardoso menjelaskan gejala ini ddidorong oleh faktor perubahan bentuk ketergantungan. Ketergantungan klasik didasarkan pada eksploitasi pada bahan mentah. Seiring dengan berkembangnya teknologi, mendorong industrialisasi di negara- negara pinggiran yang dikembangkan oleh perusahaan multinasional di negara maju. Contoh Ketergantungan Sosial Terjadinya ketergantungan sosial antara negara maju dan berkembang dalam bidang perekonomian dapat dilihat dari contoh nyata nya sebagai berikut Masyarakat Indonesia Jika dilihat dari bidang perekonomiannya, Negara Indonesia dewasa ini, termasuk dalam contoh negara yang memiliki ketergantungan sosial dengan negara maju. Dari hubungan ketergantungan ini kemudian menghantarkan Indonesia pada jumlah hutang yang banyak kepada negara-negara maju. Teori ketergantungan dependensi berkaitan dengan utang luar negeri, menyatakan bahwa bantuan luar negeri dijadikan alat oleh negara maju untuk mempengaruhi hubungan domestik dan luar negeri negara penerima bantuan, yang kemudian merangkul elit politik lokal di negara penerima bantuan yang bertujuan dalam komersilisasi dan keamanan nasional. Melalui jaringan internasional, bantuan luar negeri ditujukan untuk mengeksploitasi sumber daya alam negara penerima bantuan. Dari perspektif negara pemberi bantuan, ada dua aspek penting yang dikembangkan, yang pertama adalah motivasi politik political motivation dan motivasi ekonomi economi motivation, dimana keduanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat yang satu dengan yang lainnya Basri, 2003 101. Motivasi pertama inilah yang kemudian menjadi acuan bagi AS untuk menguncurkan dana bantuan dalam merekonstruksi kembali perekonomian Eropa Barat setelah hancur saat PD II, dan program ini dikenal dengan nama Marshall Plan Todaro,1985 89. Indonesia sendiri seperti yang kita ketahui mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik dari hasil hutan, hasil tambang, hasil biota laut, dan sebagainya. Hal ini tentunya dapat menjadi menjadi potensi yang luar biasa yang harus dikembangkan dan dikelola dengan optimal. Namun sejauh ini Indonesia memiliki kendala dalam pengelolaan potensi sumber daya alam yang melimpah, adanya ketimpangan antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia. Dalam hal ini minimnya sumber daya manusia yang kurang mendukung menjadikan pengelolaan sumber daya alam yang tidak optimal. Minimnya pengelolaan kekayaan alam atau kurang optimalnya pengelolaan menjadikan Indonesia harus kehilangan potensi penghasilan negara yang melimpah, yang nantinya dapat mensejahterakan rakyatnya. Hal ini merupakan salah satu dampak ketergantungan Indonesia terhadap asing, dimana Indonesia mendapatkan bantuan dana berupa hutang, kemudian secara tidak langsung pihak asing dapat menguasai pengelolaan sumber daya alam, terlihat dari dibiarkankannya perusahaan asing memperpanjang kontrak-kontrak pengelolaan bahan tambang yang penting bagi negara. Akibat penguasaan dalam pengelolaan sumber daya alam misalnya bahan-bahan tambang seperti emas dan batu bara oleh pihak asing membuat bangsa Indonesia kehilangan peluang pendapatan yang sangat besar. Dalam hal ini rakyat Indonesia bekerja hanya sebagai tenaga kerja, sedangkan pihak asing yang leluasa mendominasi pencarian keuntungan yang banyak. Contoh nyatanya dapat dlihat dari dampak yang buruk dari kontrak-kontrak kerja dan penguasaan kekayaan alam yaitu tambang emas oleh parah terjadi di Indonesia bagian Timur dimana rakyat setempat masih belum dapat menikmati hasil yang cukup dari kekayaan alam yang dikontrakan kepada negara-negara asing. Keberadaan PT. Freeport yang memiliki potensi tambang emas yang melimpah justru tidak memberikan keuntungan yang banyak pada Indonesia, terutama pada masyarakat setempat. Hal ini merupakan contoh ketergantungan Indonesia pada pihak asing, sehingga kurang optimalnya dalam pengelolaan potensi sumber daya alam. Demikianlah artikel yang dapat dituliskan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian ketergantungan sosial menurut para ahli, teori, jenis, dan contohnya di masyarakat Indonesia dalam keseharian. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah edukasi mendalam. Trimakasih, Dalam objek kajian sosiologi, ketergantungan merupakan aspek yang penting karena menunjukkan gambaran masyarakat satu dengan lainnya. Bentuk ketergantungan antar bidang yang terjadi pada sebuah masyarakat menunjukkan, serta pengaruh yang ditimbulkan dari perkembangan antar bidang tersebut. Oleh karenanya sebuah wilayah atau Negara dapat menuju keseimbangan hubungan akibat dari proses ketergantungan yang mempengaruhinya. Hal ini berkaitan dengan sifat manusia yang adalah mahkluk sosial, sehingga memerlukan ulur tangan atau sumbangsih manusia ataupun wilayah lainnya baik untuk bertahan hidup ataupun menjaga keseimbangan bidang atau wilayah tertentu. KetergantunganKetergantungan sosial klasikKetergantungan sosial modernContoh KetergantunganEkonomiSosialAgamaSebarkan iniPosting terkait Ketergantungan merupakan sikap yang selalu mengandalkan suatu pekerjaan atau peristiwa pada suatu benda ataupun manusia lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, ketergantungan diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan atau kepada orang lain dan masyarakat. Menyoalkan ketergantungan kerap kali disamakan dengan dependesi atau teori dependensi, karena menitikberatkan permasalahan ketergantungan yang umumnya terjadi di Negara Dunia Ketiga ciri negara berkembang. Selanjutnya menyinggung ketergantungan sosial dependensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu; Ketergantungan sosial klasik Ketergantungan klasik, perspektif ini menyoalkan pembangunan dengan perspektif keterbelakangan, sementara ketergantungan modern yang ada di masyarakat menyoalkan pembangunan dalam perspektif di dalam suatu ketergantungan itu sendiri. Ketergantungan sosial modern Maksud lain dari jenis ketergantungan modern adalah menerima dan berjalan seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya guna mendorong industrialisasi di negara-negara pinggiran. Industralisasi di negara pinggiran tersebut umumnya dikembangkan oleh perusahaan multinasional di negara maju atau melibatkan negara maju sebagai pelaku industrinya. Contoh Ketergantungan Guna mengetahui lebih lanjut mengenai implementasi ketergantungan di berbagai bidang, khususnya dalam bidang ekonomi, sosial dan agama. Maka berikut ini akan disebutkan beberapa contoh praktik ketergantungan, antara lain sebagai berikut; Ekonomi Contoh ketergantungan di berbagai ekonomi Masyarakat berdonasi uang ke panti asuhan guna membantu meringankan beban biaya ekonomi anak-anak di panti asuhan Terjadinya ekspor impor sebagai bentuk ketergantungan di bidang ekonomi antar negara Pemberian pinjaman ekonomi dari bank dunia guna menunjang perekonomian di negara tertentu Mengijinkan sewa pemakaian lahan atau daerah kepada pihak investor guna mendukung perekonian daerah tersebut Perusahaan A menggunakan teknologi dalam mengembangkan produknya untuk mendapatkan keuntungan Penetapan nilai mata bergantung pada kebijakan politik suatu Negara Seseorang menggunakan media sosial untuk berjualan online Ketergantungan terhadap konsumsi rokok mengakibatkan perekonomian perusahaan rokok meningkat Pengembangan daerah desa wisata mengakibatkan perekonomian desa sekitar meningkat Sosial Adapun untuk beragam contoh ketergantungan di berbagai bidang sosial, antara lain sebagai berikut; Masyarakat saling bergotong-royong membantu dan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat lain yang terkena bencana alam Pemerintah memberikan bantuan tenaga medis untuk menangani lansia di panti jompo Terjadinya perpindahan tenaga kerja antar wilayah sebagai bentuk memobilisasi pemberdayaan sosial masyarakat Pemberian pinjaman kepada masyarakat kurang mampu dengan bunga rendah sebagai bentuk ketergantungan sosial sebagai bentuk mensejahterakan kehidupan sosial masyarakatnya Manusia bergantung dengan gawainya untuk saling berkomunikasi atau berinteraksi secara sosial Negara mengirimkan sukarelawan untuk membantu mengatasi penularan penyakit berbahaya yang melanda daerah pelosok Perusahaan memberikan corporate sosial responsibility kepada lingkungan atau masyarakat tempat perusahaan tersebut berkembang Agama Terakhir, pengamalan dalam contoh ketergantungan di berbagai agama, antara lain; Gotong royong dalam membangun tempat ibadah Masyarakat berdonasi untuk pembangunan tempat ibadah di suatu wilayah Seseorang menggunakan gawainya untuk menyajikan materi seputar keagamaan PBB mengirimkan pasukan atau delegasi perdamaian keagaaman ke daerah konflik yang terjadi karena faktor agama Itulah tadi serangkain penjelasan dan pengulasan yang bisa kami berikan kepada segenap pembaca terkait dengan beragam contoh-contoh ketergantungan dalam berbagai bidang ekonomi, sosial, dan agama yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat. Trimakasih,