Alfiyahakan menjadi kitab fan ilmu agama apabila digunakan sebagai alat untuk membaca kitab-kitab agama, apabila tidak, maka kitab Alfiyah Ibnu Malik berisi beberapa fan ke-ilmu-an. Tulisan ini mencoba mengupas makna yang tersirat dari bai-bait syair Alfiyah Ibnu Malik yang didalamnya terdapat arti kiasan berupa kalam hikmah, falsafah dan
Category: August 2, 2022 0 comments Video Alfiyah Ibnu Malik - Ustadz Agus Waluyo, Bahasa Arab. 40. Tanda Jar dan Nashab Isim Mutsanna dan Perbedaan Pendapat Ulama tentang Tanda I'rob Isim Mutsanna Bait ke-34 (Alfiyah Ibnu Malik) - Ustadz Agus Waluyo. Mempelajari bahasa arab membutuhkan kesabaran dan ketekunan, karena belajar bahasa arab
Dariperdebatan dengan para tokoh pemuda, termasuk Chaerul Saleh yang tergabung dalam gerakan bawah tanah, dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno (beserta Fatmawati dan Guntur), dan Hatta, di Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. BAIT ALFIYAH TENTANG CINTA.
Diantara tokoh-tokoh tersebut, Syaikh Nawawi Banten menulis Syarah al-Ajrumiyah tentang ilmu nahwu, dan dicetak pada tahun 1881 M. Munkin karangan ini mengutip juga beberapa syarah Alfiyah, sebab waktu itu kitab-kitab semacam ini banyak dipelajari pula oleh para pemuda antara lain oleh Muhammad Khalil Bangkalan Madura.
katakata rayuan cinta mengunakan nahwu Alfyah dijamin 13 05 2019 Berikut ini adalah beberapa bait di nadhom alfiyah ibn malik yang secara tidak langsung memberi pencerahan tentang cinta 1 kalau bisa nyaman dengan yang dekat mengapa harus cari yang jauh 7 Bait Cinta Dalam Nadhom Alfiyah Ibn Malik Hemat saya nadhom alfiyah ibn malik
Padavideo kajian kitab Alfiyah ibnu Malik kali ini kita akan menuntaskan pembahasan isim mutsanna. Sebelum memulai membahas isi nadzom alfiah ibnu Malik lirik bait ke-34, ustadz Agus Waluyo terlebih dahulu mengi'rob teks nadhom Alfiyah ibnu Malik. Bait ke-34 ini akan membahas tentang tanda jar dan tanda nashab isim mutsanna dan contohnya.
Sebuahkitab gramatikal Arab yang menjadi pelajaran inti sejumlah pesantren Indonesia.Nama pengarang kitab Alfiyah atau lebih lengkapnya Al-Khulashah al-Alfiyyah adalah Syeikh Al-Alamah Muhammad Jamaluddin ibnu Abdillah Ibnu Malik al-Thay, lahir di Jayyan (Jaรฉn) (w. 672 H /22 Februari 1274 M). Tanah kelahiran Ibnu Malik merupakan kota kecil di
Yangmenjadi "tidak lazim" pada Alfiyah Ibnu Malik ini adalah diksi yang dipilih untuk mengawali isi kitab. Dalam bait pertama nadhom Alfiyah bab mukadimah (pendahuluan), Ibnu Malik menggunakan lafaz ูุงู yang merupakan fi'il madhi yang di dalamnya terkandung masa lampau atau sudah terjadi.. Hal ini sangat berbeda dengan karangan-karangan para ulama lain, yang lazimnya menggunakan
0ZAfmc. ๏ปฟAlhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait hadits tentang pemuda. Semoga dengan pembahasan ini para pemuda bisa lebih memaksimalkan masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Taโala yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Taโala. Dan sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam diri manusia, nikmat inipun nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Taโala. Allah Taโala berfirman,{ุฃููุง ููุธูููู ุฃููููุฆููู ุฃููููููู
ู ู
ูุจูุนููุซูููู. ููููููู
ู ุนูุธููู
ู. ููููู
ู ูููููู
ู ุงููููุงุณู ููุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ูููู}โTidakkah mereka itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar dasyat, yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam Allah Taโalaโ QS al-Muthaffifiin 4-6.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โTidak akan bergesar kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat nanti, sampai dia ditanya dimintai pertanggungjawaban tentang lima perkara tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunyaโ[1].Akan tetapi bersamaan dengan itu, masa muda adalah masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwanya, yang ini sering menyebabkan dia mengalami keguncangan dalam hidup dan berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut[2].Dalam kondisi seperti ini, tentu peluang untuk terjerumus ke dalam keburukan dan kesesatan yang dibisikkan oleh setan sangat besar sekali, apalagi Iblis yang telah bersumpah di hadapan Allah U bahwa dia akan menyesatkan manusia dari jalan-Nya dengan semua cara yang mampu dilakukannya, tentu dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan Taโala berfirman,{ููุงูู ููุจูู
ูุง ุฃูุบูููููุชูููู ูุฃููุนูุฏูููู ููููู
ู ุตูุฑูุงุทููู ุงููู
ูุณูุชููููู
ู. ุซูู
ูู ูุขุชููููููููู
ู ู
ููู ุจููููู ุฃูููุฏููููู
ู ููู
ููู ุฎูููููููู
ู ููุนููู ุฃูููู
ูุงููููู
ู ููุนููู ุดูู
ูุงุฆูููููู
ู ูููุง ุชูุฌูุฏู ุฃูููุซูุฑูููู
ู ุดูุงููุฑูููู}โIblis berkata โKarena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi manusia dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur taatโ QS al-Aโraaf 16-17.Di sinilah terlihat peran besar agama Islam sebagai petunjuk yang diturunkan oleh Allah Taโala kepada umat manusia untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup mereka di dunia dan Islam sangat memberikan perhatian besar kepada upaya perbaikan mental para pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi yang menopang masa depan umat karena itulah, banyak ayat al-Qurโan dan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang menghasung kita untuk membina dan mengarahkan para pemuda kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka umat ini akan memiliki masa depan yang cerah, dan generasi tua akan digantikan dengan generasi muda yang shaleh, insya Allah[3].Baca Juga Nasihat Dan Bimbingan Untuk Pemuda Muslim terhadap Diri, Agama, dan MasyarakatnyaPemuda yang dijanjikan akan mendapatkan naungan Allah TaโalaBimbingan Islam untuk meluruskan akhlak para pemuda1. Memanfaatkan waktu luang secara maksimal2. Memilih teman bergaul yang baik3. Memilih sumber bacaan yang baik dan bermanfaatPenutupPemuda yang dijanjikan akan mendapatkan naungan Allah TaโalaRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุณูุจูุนูุฉู ููุธููููููู
ู ุงูููููู ููู ุธูููููู ููููู
ู ูุงู ุธูููู ุฅููุงูู ุธูููููู โฆ ููุดูุงุจูู ููุดูุฃู ููู ุนูุจูุงุฏูุฉู ุฑูุจููููยปโAda tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan Arsy-Nya pada hari yang tidak ada naungan sama sekali kecuali naungan-Nya โฆDan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah ketaatan kepada Allah โฆโ[4].Hadits yang agung ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadits Salim al-Hilali berkata โHadits ini menunjukkan keutamaan pemuda yang tumbuh dalam dalam ketaatan kepada Allah, sehingga dia selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukanโ[5].Imam Abul Ula al-Mubarakfuri berkata โDalam hadits ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengkhusukan penyebutan โseorang pemudaโ karena usia muda adalah masa yang berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat, disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah ketaatan kepada Allah tentu lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya nilai ketakwaan dalam diri orang tersebutโ[6].Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุฅูููู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ููููุนูุฌูุจู ู
ููู ุงูุดููุงุจูู ููููุณูุชู ูููู ุตูุจูููุฉูยปโSesungguhnya Allah Taโala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwahโ[7].Artinya pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan[8].Inilah sosok pemuda muslim yang dicintai oleh Allah Taโala dan pandai mensyukuri nikmat besar yang Allah Taโala anugrahkan kepadanya, serta mampu berjuang menundukkan hawa nafsunya pada saat-saat tarikan nafsu sedang kuat-kuatnya menjerat seorang manusia. Ini tentu merupakan hal yang sangat sulit dan berat, maka wajar jika kemudian Allah Taโala memberikan balasan pahala dan keutamaan besar Juga Nasehat Bagi Pemuda-Pemudi Yang Masih Menunda NikahBimbingan Islam untuk meluruskan akhlak para pemudaSyaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, โSesungguhnya sebab-sebab yang mendukung terjadinya penyimpangan dan banyak masalah di kalangan para pemuda sangat banyak dan bermacam-macam, karena manusia di masa remaja akan mengalami pertumbuhan besar pada fisik, pikiran dan akalnya. Karena masa remaja adalah masa pertumbuhan, sehingga timbullah perubahan yang sangat cepat pada dirinya. Oleh karena itulah, dalam masa ini sangat dibutuhkan tersedianya sarana-sarana untuk membatasi diri, mengekang nafsu dan pengarahan yang bijaksana untuk menuntun ke jalan yang lurusโ[9].Kemudian syaikh al-Utsaimin menjelaskan sebab-sebab yang harus ditempuh untuk memperbaiki ahklak para pemuda berdasarkan petunjuk agama Islam[10], di antaranya adalah1. Memanfaatkan waktu luang secara maksimalWaktu luang bisa menjadi penyakit yang membinasakan pikiran, akal dan potensi fisik manusia, karena diri manusia harus beraktifitas dan berbuat. Jika diri manusia tidak beraktifitas maka pikirannya akan beku, akalnya akan buntu dan aktifitas dirinya akan lemah, sehingga hatinya akan dikuasai bisikan-bisikan pemikiran buruk, yang terkadang akan melahirkan keinginan-keinginan burukโฆRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ููุนูู
ูุชูุงูู ู
ูุบูุจูููู ูููููู
ูุง ููุซููุฑู ู
ููู ุงููููุงุณู ุงูุตููุญููุฉู ููุงููููุฑูุงุบูยปโAda dua nikmat dari Allah Taโala yang kurang diperhatikan oleh banyak manusia yaitu kesehatan dan waktu luangโ[11].Untuk mengatasi hal ini, hendaknya seorang pemuda berupaya untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang cocok dan bermanfaat untuknya, seperti membaca, menulis, berwiraswasta atau kegiatan lainnya, untuk menghindari kekosongan aktifitas dirinya, dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berbuat kebaikan untuk dirinya dan orang Memilih teman bergaul yang baikHal ini sangat mempengaruhi akal, pikiran dan tingkah laku para pemuda. Oleh karena itulah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุงูู
ุฑุก ุนูู ุฏูู ุฎููููุ ููููุธุฑ ุฃุญุฏูู
ู
ู ูุฎุงููโSeorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnyaโ[12].Dalam hadits lain, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โPerumpamaan teman duduk bergaul yang baik dan teman duduk bergaul yang buruk adalah seperti pembawa penjual minyak wangi dan peniup al-kiir tempat menempa besi, maka penjual minyak wangi bisa jadi dia memberimu minyak wangi, atau kamu membeli minyak wangi darinya, atau minimal kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kiir tempat menempa besi bisa jadi apinya akan membakar pakaianmu atau minimal kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinyaโ[13].Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan duduk dan bergaul dengan orang-orang yang baik akhlak dan tingkah lakunya, karena pengaruh baik yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka, sekaligus menunjukkan larangan bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya dan pelaku maksiat karena pengaruh buruk yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka[14].Oleh karena itu, hendaknya seorang pemuda berusaha mencari teman bergaul orang-orang yang baik dan shaleh serta berakal, agar dia bisa mengambil manfaat dari kebaikan, keshalehan dan akalnya. Maka hendaknya seorang pemuda menimbang keadaan orang-orang yang akan dijadikan teman bergaulnya, dengan meneliti keadaan dan akhlak Memilih sumber bacaan yang baik dan bermanfaatMengkonsumsi sumber-sumber bacaan yang merusak, baik berupa artikel, surat kabar, majalah dan lain-lain, akan menyebabkan pendangkalan akidah dan agama seseorang, serta menjerumuskannya ke dalam jurang kebinasaan, kekafiran dan keburukan akhlak. Khususnya jika pemuda tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat dan pola pikir yang benar untuk dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, serta yang bermanfaat dan mengatasi masalah ini, hendaknya seorang pemuda menjauhi sumber-sumber bacaan tersebut, dan beralih kepada sumber-sumber bacaan lain yang akan menumbuhkan dalam hatinya kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, serta menyuburkan keimanan dan amal shaleh dalam dirinya. Dan hendaknya dia bersabar dalam melakukan semua itu, karena hawa nafsunya akan menuntut dia dengan keras untuk kembali membaca bacaan-bacaan yang telah biasa dikonsumsinya, dan menjadikannya bosan serta jenuh untuk membaca bacaan-bacaan lain yang bermanfaat. Ibaratnya seperti orang yang berusaha melawan hawa nafsunya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah, tapi nafsunya enggan dan selalu ingin melakukan perbuatan yang sia-sia dan bacaan bermanfaat yang paling penting adalah al-Qurโan dan kitab-kitab tafsir yang berisi riwayat-riwayat tafsir yang shahih dan penafsiran akal yang benar. Demikian juga hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama ahlus sunnah berdasarkan dua sumber hukum Islam semoga tulisan terkait hadits tentang pemuda yang ringkas ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kaum muslimin, terutama para pemuda, untuk mengusahakan kebaikan bagi dirinya dan membiasakan dirinya untuk selalu menetapi amal shaleh dan ibadah kepada Allah Taโala, agar mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keutamaan dan kemuliaan besar dari Allah Taโala, sebagimana dalam hadits-hadits yang tersebut di ุงููู ูุณูู
ูุจุงุฑู ุนูู ูุจููุง ู
ุญู
ุฏ ูุขูู ูุตุญุจู ุฃุฌู
ุนููุ ูุขุฎุฑ ุฏุนูุงูุง ุฃู ุงูุญู
ุฏ ููู ุฑุจ ุงูุนุงูู
ููBaca Juga Menjaga Anak dan Pemuda dari Paham Liberal dan PluralismeโKota Kendari, 13 Jumadal ula 1432 HPenulis Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MAArtikel kaki[1] HR at-Tirmidzi no. 2416 dan lain-lain, dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani.[2] Lihat keterangan syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam kitab โMin musykilaatisy syabaabโ hal. 5.[3] Ibid hal. 6.[4] HSR al-Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031.[5] Kitab โBahjatun naazhiriinโ 1/445.[6] Kitab โTuhfatul ahwadziโ 7/57.[7] HR Ahmad 2/263, ath-Thabrani dalam โal-Muโjamul kabirโ 17/309 dan lain-lain, dinyatakan shahih dengan berbagai jalurnya oleh syaikh al-Albani dalam โash-Shahiihahโ no. 2843.[8] Lihat kitab โFaidhul Qadiirโ 2/263.[9] Kitab โMin musykilaatisy syabaabโ hal. 12.[10] Ibid hal. 12-16 dengan ringkas dan tambahan dari penulis.[11] HSR al-Bukhari no. 6049.[12] HR Abu Dawud no. 4833, at-Tirmidzi no. 2378 dan al-Hakim 4/189, dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi, serta dihasankan oleh syaikh al-Albani.[13] HSR al-Bukhari no. 5214 dan Muslim no. 2628.[14] Lihat kitab โSyarhu shahiihi Muslimโ 16/178 dan โFaidhul Qadiirโ 3/4.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bait Al-Fiyah dan HikmahnyaDalam mengembangkan wawasan berbahasa Arab, amat diperlukan buku yang menitikberatkan pada kajian kebahasaan. Salah satu buku atau kitab yang menjadi referensi utama bagi pelajar dalam mengembangkan wawasan berbahasa Arab adalah al-Fiyah ibnu fenomenal karangan imam Malik ini memang sangat cocok untuk digunakan oleh para pelajar yang ingin menguasai gramatika bahasa Arab. Selain isinya bait yang ringkas dan padat, kitab ini memiliki sejarah yang unik ketika masih dalam proses penyusunannya. Hal itu bisa kita lihat dari ketidak sesuaian judul dengan jumlah baitnya, judul sya'ir imam Malik ini diberi nama "al-Fiyyah" yang berarti "seribu bait" sedangkan baitnya berjumlah seribu dua. Ketidaksesuaian judul dengan jumlah bait ini sangat menarik untuk dikaji dan ditela'ah melalui kitab-kitab sejarah atau biografi yang memuat sejarah kehidupan imam Malik. Namun tulisan ini tidak akan menjelaskan tentang hal tersebut, tulisan ini mencoba menguraikan dua hikmah dari sekian banyak hikmah kehidupan yang terdapat dalam al-Fiyyah ibnu pembaca atau kawan-kawan yang sedang mencari pasangan hidup, mungkin salah satu bait al-Fiyyah ini bisa membantu atau bisa menjadi solusi dalam mencari pasangan masih bisa memilih tidak dalam keadaan terpaksa, jangan gunakan dhamir munfasilJika masih memungkinkan, maka harus menggunakan dhamir muttasil Dhamir munfasil adalah dhamir yang terpisah dengan 'amilnya sedangkan dhamir muttasil adalah dhamir yang tidak terpisah dengan 'amilnya. Contohnya ketika kita ingin mengtakan, "saya telah menolongmu". Maka tidak boleh kita mengatakan , kita harus mengatakan .Adapun hikmah yang terkandung dalam syair bait "Jika masih bisa memilih tidak dalam keadaan terpaksa, jangan gunakan dhamir munfasil. Jika masih memungkinkan, maka harus menggunakan dhamir muttasil" bagi orang yang sedang mencari atau memilih pasangan hidup adalah Jika masih bisa memilih dan tidak dalam keadaan terpaksa jangan mencari atau memilih pasangan hidup yang jauh, cobalah untuk mencari pasangan hidup yang dimaksud dengan dekat di sini tidak hanya terbatas pada dekat secara geografis, tapi juga berlaku untuk dekat secara hubungan kekeluargaan, kekerabatan, atau dekat secara sosiologis. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya
HADITS-HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PEMUDAKarena tema pembicaraan kali ini berkaitan dengan pemuda, maka kami menyebutkan beberapa hadits yang berkaitan dengan pemuda atau didalamnya ada penyebutan lafazh pemuda, baik dalam kontek pujian kepada para pemuda, ataupun bimbingan kepada mereka agar tidak tertipu dengan masa muda. Diantara hadits berikut ada juga yang menunjukkan peran para pemuda dalam membela dan mempertahankan Islam dari serangan para musuh. Diantara hadits-hadits tersebut adalahHadits Pertama Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaููุนูุฌูุจู ุฑูุจูููู ู
ููู ุดูุงุจูู ููููุณูุชู ูููู ุตูุจูููุฉูRabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah[1] [HR. Ahmad]Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari Kedua Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุงููุญูุณููู ููุงููุญูุณููููู ุณููููุฏูุง ุดูุจูุงุจู ุฃููููู ุงููุฌูููุฉHasan dan Husain c adalah tokoh pemuda penduduk surga[2] [HR. At-Tirmidzi]Hadits Ketiga Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุณูุจูุนูุฉู ููุธููููููู
ู ุงูููููู ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ููู ุธูููููู ููููู
ู ููุง ุธูููู ุฅููููุง ุธูููููู ุฅูู
ูุงู
ู ุนูุงุฏููู ููุดูุงุจูู ููุดูุฃู ููู ุนูุจูุงุฏูุฉู ุงูููููู ููุฑูุฌููู ุฐูููุฑู ุงูููููู ููู ุฎูููุงุกู ููููุงุถูุชู ุนูููููุงูู ููุฑูุฌููู ููููุจููู ู
ูุนูููููู ููู ุงููู
ูุณูุฌูุฏู ููุฑูุฌูููุงูู ุชูุญูุงุจููุง ููู ุงูููููู ููุฑูุฌููู ุฏูุนูุชููู ุงู
ูุฑูุฃูุฉู ุฐูุงุชู ู
ูููุตูุจู ููุฌูู
ูุงูู ุฅูููู ููููุณูููุง ููุงูู ุฅููููู ุฃูุฎูุงูู ุงูููููู ููุฑูุฌููู ุชูุตูุฏูููู ุจูุตูุฏูููุฉู ููุฃูุฎูููุงููุง ุญูุชููู ููุง ุชูุนูููู
ู ุดูู
ูุงูููู ู
ูุง ุตูููุนูุชู ููู
ููููููAda tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allรขh dibawah naungan Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allรขh Azza wa Jalla yaitu imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allรขh Azza wa Jalla ; Seorang laki-laki yang mengingat Allรขh dalam kesunyian kesendirian kemudian dia menangis karena takut kepada adzab Allรขh; Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allรขh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allรขh Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang permpuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, Sesungguhnya aku taku kepada Allรขh.โ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR. Al-Bukhรขri dan Muslim][3]Hadits Keempat Dikatakan kepada penghuni surgaููุฅูููู ููููู
ู ุฃููู ุชูุดูุจูููุง ููููุง ุชูููุฑูู
ููุง ุฃูุจูุฏูุงSesungguhnya kalian akan terus-menerus muda dan tidak akan pernah menua selamanya[4] [HR. Muslim]Hadits Kelimaููุงูู ุฃูุจูู ุจูููุฑู โููุนูููุฏููู ุนูู
ูุฑู ุจููู ุงููุฎูุทููุงุจู- ููุฒูููุฏู ุจููู ุซูุงุจูุชู ุฅูููููู ุฑูุฌููู ุดูุงุจูู ุนูุงูููู ูุงูููุชููููู
ูููุ ููููุฏู ููููุชู ุชูููุชูุจู ุงููููุญููู ููุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ูุ ููุชูุชูุจููุนู ุงููููุฑูุขูู ููุงุฌูู
ูุนูููAbu Bakr Radhiyallahu anhu mengatakan kepada Zaid bin Tsรขbit saat itu Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu berada diantara mereka, โSesungguhnya kamu laki-laki yang masih muda, cerdas dan kami tidak menuduhmu berbuat dusta, kamu dahulu menulis wahyu untuk Rasรปlullรขh, maka sekarang telitilah al-Qurโan itu dan kumpulkanlah ia [HR. Al-Bukhรขri][5]Hadits Keenamุฏูุฎููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุนูููู ุฑูุฌููู ูููููู ููู ุงููู
ูููุชูุ ููููุงูู ูููููู ุชูุฌูุฏูููุยป ููุงูู ุฃูุฑูุฌูู ุงูููููู ููุฃูุฎูุงูู ุฐููููุจููุ ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุง ููุฌูุชูู
ูุนูุงูู ููู ููููุจู ุนูุจูุฏู ููู ู
ูุซููู ููุฐูุง ุงููู
ูููุทููู ุฅููููุง ุฃูุนูุทูุงูู ุงูููููู ุงูููุฐูู ููุฑูุฌูู ููุฃูู
ูููููู ุงูููุฐูู ููุฎูุงููRasulullah mendatangi seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat, Rasullah berkata padanya bagaimana keadaanmu? Saya berharap kepada Allรขh Ya Rasulullah, dan aku takut akan dosa-sosaku, kemudian Rasulullah bersabda tidaklah rojaโ pengharapan dan khauf rasa takut berkumpul dalam hati seorang hamba disaat seperti ini, kecuali Allรขh akan memberikan kepadanya apa yang dia harapkan, dan akan melindunginya dari segala hal yang dia takutkan-[6] [HR Ibnu Majah]Hadits Ketujuhุนููู ุงุจููู ู
ูุณูุนูููุฏู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููุงูู ูููููุง ููุบูุฒููู ู
ูุนู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุญููู ุดูุจูุงุจูDari Ibnu Masโรปd Radhiyallahu anhu berkata, โKami ikut berperang bersama Rasรปlullรขh padahal saat itu kami masih muda [HR. Ahmad] [7]Hadits Kedelapanุนููู ุฃูููุณู ุจููู ู
ูุงูููู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููุงูู ููุงูู ุดูุจูุงุจู ู
ููู ุงููุฃูููุตูุงุฑู ุณูุจูุนูููู ุฑูุฌูููุง ููููุงูู ููููู
ู ุงููููุฑููุงุกู ูููููููููู ููู ุงููู
ูุณูุฌูุฏู ููุฅูุฐูุง ุฃูู
ูุณูููุง ุงููุชูุญูููุง ููุงุญูููุฉู ู
ููู ุงููู
ูุฏููููุฉูุ ููููุชูุฏูุงุฑูุณูููู ููููุตููููููู ููุญูุณูุจู ุฃููููููููู
ู ุฃููููููู
ู ููู ุงููู
ูุณูุฌูุฏูุ ููููุญูุณูุจู ุฃููููู ุงููู
ูุณูุฌูุฏู ุฃููููููู
ู ูู ุฃููููููููู
ูุ ุญูุชููู ุฅูุฐูุง ููุงูููุง ููู ููุฌููู ุงูุตููุจูุญู ุงุณูุชูุนูุฐูุจููุง ู
ููู ุงููู
ูุงุกูุ ููุงุญูุชูุทูุจููุง ู
ููู ุงููุญูุทูุจูุ ููุฌูุงุกููุง ุจููู ููุฃูุณูููุฏูููู ุฅูููู ุญูุฌูุฑูุฉู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ูุ ููุจูุนูุซูููู
ู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฌูู
ููุนูุงุ ููุฃูุตููุจููุง ููููู
ู ุจูุฆูุฑู ู
ูุนููููุฉูุ ููุฏูุนูุง ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุนูููู ููุชูููุชูููู
ู ุฎูู
ูุณูุฉู ุนูุดูุฑู ููููู
ูุง ููู ุตูููุงุฉู ุงููุบูุฏูุงุฉูDari Anas bin Mรขlik Radhiyallahu nanhu , beliau mengatakan bahwa ada 70 pemuda dari kalangan Anshรขr yang digelari al-Qurrรขโ para pembaca al-Qurโรขn. Mereka biasa tinggal di masjid Nabawi. Tatkala petang menjelang mereka keluar kepinggiran kota Madinah, lalu mereka belajar bersama dan mendirikan shalat. Keluarga mereka menyangka mereka sedang berada di masjid, sementara orang-orang di masjid menyangka mereka pulang menemui keluarga mereka. Ketika mendekati waktu Shubuh mereka mencari air lalu mencari kayu bakar yang mereka bawa dan sandarkan di dinding kamar Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam [HR. Ahmad] [8] Dengan hasil penjualan kayu-kayu tersebut, mereka membelikan makanan buat para penghuni shuffah. Penghuni shuffah adalah orang-orang fakir yang hijrah ke Madinah sedangkan mereka tidak memiliki keluarga ataupun kerabat di Madinah, hingga mereka tinggal di shuffah di dekat masjid Kesembilan Alqamah rahimahullah , salah seorang Shahabat Ibnu Masโรปd Radhiyallahu anhu bercerita, โAku berjalan bersama Abdullah bin Masโรปd, kemudaian dia bertemu dengan Utsmรขn bin Affรขn Radhiyallahu anhu yang mengajak dia berbicara. Utsman Radhiyallahu anhu berkata pada Ibnu Masโรปd Radhiyallahu anhu , Wahai Abu Abdirrahman! Maukah engkau kami nikahkan dengan seorang pemudi? Semoga dia bisa membangkitkan lagi memori-memori lamamu?โ Abdullรขh bin Masโud Radhiyallahu anhu pun menanggapinya, Jika engkau mengatakan seperti itu, maka sesungguhnya Rasรปlullรขh pernah mengatakan kepada kamiููุง ู
ูุนูุดูุฑู ุงูุดููุจูุงุจูุ ู
ููู ุงุณูุชูุทูุงุนู ู
ูููููู
ู ุงููุจูุงุกูุฉู ููููููุชูุฒููููุฌู , ููุฅูููููู ุฃูุบูุถูู ููููุจูุตูุฑู , ููุฃูุญูุตููู ููููููุฑูุฌู , ููู
ููู ููู
ู ููุณูุชูุทูุนู , ููููููุตูู
ู , ููุฅูููู ุงูุตููููู
ู ูููู ููุฌูุงุกูWahai para pemuda! Barangsiapa sudah mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah! Karena menikah lebih menjaga pandangan dan lebih membentengi kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa, sesungguhnya puasa itu adalah tameng bagi pelakunya [HR. Al-Bukhรขri dan Muslim][9] Hadits Kesepuluh Dalam hadist Nabi Shallallahuโalaihi wa sallam tentang dajjal diceritakan ููุฏูุนูู ุฑูุฌููุงู ู
ูู
ูุชูููุฆุงู ุดูุจูุงุจุงู ููููุถูุฑูุจููู ุจูุงูุณููููููุ ููููููุทูุนููู ุฌูุฒูููุชููููู ุฑูู
ูููุฉู ุงูุบูุฑูุถูุ ุซูู
ูู ููุฏูุนูููู ุ ููููููุจููู ุ ููููุชูููููููู ููุฌููููู ููุถูุญูููDajjal memanggil seorang laki-laki muda belia, kemudian dajjal menebas lehernya dengan pedang dan membelahnya menjadi dua, kemudian dajjal memanggilnya kembali, ia pun datang memanggut-manggutkan wajahnya seraya tertawa [HR. Muslim][10] Hadits Kesebelas Dari Mรขlik bin al-Huairist Radhiyallahu anhu , dia berkataุฃูุชูููููุง ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุญููู ุดูุจูุจูุฉู ู
ูุชูููุงุฑูุจูููู ููุฃูููู
ูููุง ุนูููุฏููู ุนูุดูุฑูููู ููููููุฉู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฑููููููุง ููููู
ููุง ุธูููู ุฃููููุง ููุฏู ุงุดูุชูููููุง ุฃูููููููุง ุณูุฃูููููุง ุนูู
ูููู ุชูุฑูููููุง ุจูุนูุฏูููุง ููุฃูุฎูุจูุฑูููุงูู ููููุงูู ุงุฑูุฌูุนููุง ุฅูููู ุฃููููููููู
ู ููุฃููููู
ููุง ูููููู
ู ููุนููููู
ููููู
ู ููู
ูุฑููููู
ู ููุฐูููุฑู ุฃูุดูููุงุกู ุฃูุญูููุธูููุง ุฃููู ููุง ุฃูุญูููุธูููุง ููุตูููููุง ููู
ูุง ุฑูุฃูููุชูู
ููููู ุฃูุตููููู ููุฅูุฐูุง ุญูุถูุฑูุชู ุงูุตููููุงุฉู ููููููุคูุฐูููู ููููู
ู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููููุคูู
ููููู
ู ุฃูููุจูุฑูููู
ูKami mendatangi Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam dan kami adalah para pemuda yang hampir sebaya. Kami tinggal bersama Rasรปlullรขh selama 20 hari. Sungguh, Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang. Ketika Beliau Shallallahuโalaihi wa sallam melihat kami rindu kepada keluarga kami, Beliau Shallallahuโalaihi wa sallam menanyakan kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan, lalu kami mengabarkan kepada Beliau Shallallahuโalaihi wa sallam tentang keluarga yang kami tinggal. Kemudian Beliau Shallallahuโalaihi wa sallam bersada, Kembalilah kalian kepada keluarga kalian! dan tinggallah bersama mereka! Ajarilah mereka dan perintahkanlah mereka! dan Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan banyak hal, ada yang bisa saya hafal dan ada pula yang tidak bisa hafal. Beliau Shallallahuโalaihi wa sallam juga bersabda Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat! Dan apabila waktu shalat telah tiba, maka salah seorang diantara kalian hendaknya mengumandangkan adzan, dan yang mengimami kalian adalah orang yang paling tua diantara kalian [HR. Al-Bukhรขri][11] Demikianlah beberapa hadits yang disebutkan lafazh syabรขb didalamnya. Semoga bermanfaat.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVIII/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo โ Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ] _______ Footnote [1] Dikeluarkan oleh Imam Ahmad 4/151, dan at-Thabrani dalam kitab al-Kabรฎr 17/903, no 853, dan Abu Yaโla 3/288. Al-Haitsami mengatakan dalam kitab Majmaโ Zawรขid 10/273, โDiriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Yaโla, dan Thabrani, sanadnya hasan.โ [2] Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi, kitab al-Manรขkib, Bab Manรขkib al-Hasan dan al-Husain Radhiyallahu anhuma , no. 3768 [3] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhรขri, dalam Kitab al-Adzรขn, no. 660, dan Muslim, kitab Zakรขt, no. 1031 [4] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, Kitab al-Jannah wa shifat Naโรฎmihรข, no. 2837 [5] HR. Imam al-Bukhรขri, no. 4679 [6] Dikeluarkan oleh Ibnu Mรขjah, Kitab az-Zuhdi, no. 4261, dan Tirmizi, Kitab al-Janรขiz, no. 983 [7] Imam Ahmad 1/390, 432 [8] Imam Ahmad 3/235 [9] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhรขri, Kitab an-Nikรขh, no. 5065, 5066, dan Muslim, kitab an-Nikรขh, [10] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, no. 2137 [11] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhรขri, no. 631, dan Imam Muslim, no. 274 Home /A9. Wanita dan Keluarga.../Hadits-Hadits Yang Berkaitan Dengan...